Pages

Labels

Test Footer 2

Kamis, 12 Desember 2013

SYAIR CINTA UNTUKNYA-yang cintanya tanpa syarat



mencinta tanpa syarat...
murni, semurni tegukan ASI
jernih, sejernih air yang mengalir di hulu

cintanya tanpa syarat,
selalu optimal dalam memberi,
merengkuh dengan sepenuh hati,
membelai lembut penuh ketulusan,

cintanya tanpa syarat,
memeluk dalam dekap kehangatan,
mendekap erat dalam dingin yang menusuk
selalu... dan selalu...

meski berkali-kali dihantam,
meski berkali-kali dicampakan,
cintamu tak berkurang, justru semakin menjadi

tak pudar sedikitpun,
asli... benar-benar asli
dan semakin tampak kejernihan warnanya

bukan warna pink,
yang membuat pipi merona
bukan warna merah
yang membuat jiwamu kobarkan amarah
bukan pula putih
yang sempurna seutuhnya
bukan juga hitam
yang mejadikannya muram dalam gelap
sekali lagi bukan !!!

tapi...
kau adalah pelangi,
merahku yang mampu mengobarkan jiwa ketika layu melanda
kuningku yang mencerahkan hari-hariku
hijauku yang memberikan kesejukan di setiap hela nafasku
biruku yang meneduhkan jiwaku
dan semua warna yang semakin sempurna mempesona,
semua kau hadirkan untukku,

warnamu tak luntur,  meski terus terbakar
kokohmu tak hancur, meski hantaman terus meluncur,
cintamu tanpa syarat

mentari yang menghangatkan,
bulan yang menerangi,
bintang yang mengindahkan
bumi yang menentramkan
langit yang menaungi
cintamu tanpa syarat

bukan dulu,
bukan sekarang,
dan bukan esok,
tapi...
dulu, sekarang dan untuk seterusnya,
cintamu tanpa syarat.

Tak peduli berapa kali sapaan hangat kau dapat,
Namun hangat pelukmu senantiasa siap setia mendekap erat,
Tak peduli berapa kali kau harus terjatuh dan terbangun
Kakimu masih kokoh untuk menompang dan melangkah untuk semakin mendekatku lekat

Dukaku, adalah sedihmu
Lukaku adalah deritamu
Peluh dan letihku adalah sengsaramu

Serapat ku ingin menutup
agar tak sempat sedih, derita dan sengsara melanda
nuranimu tulus berbicara, kau tahu....

setulus tetes-tetes kecil di pelupuk mata,
yang kemudian mengalir membasahi pipi ini,
setulus itu lah ingin kasih merengkuhmu dalam belaian lembut

saat ku ingin membelaimu dalam buaian samudra kasih,
kasihmu jauh melambung tinggi untukku,
hingga tak tergapai tangan mungil ini,

cintamu tanpa syarat,
seberapa kali ku meleburkan tetes-tetes haru atas kasihmu
tak mengganti, titik-titik embun di ujung pelupuk mata
yang mengiring bibir basahmu untuk terus bermunajat,
cintamu tanpa syarat,
kau sebut-sebut syair indah kehidupan dalam munajat cintamu,
tak luput lambungkan asa-asa indah tuk permata hatimu

cintamu tanpa syarat
semua menjadi baik dimatamu
banggamu berkisah tentangku

cintamu tanpa syarat,
meski kau harus relakan kelak berpisah
meski pilu,
harunya menyertai tuk sambutkan ku dengan bahagia,

hingga esok, saat ku jemput bahagia itu,
tetes haru dan piluku pun untukmu,
untuk kasihmu yang yang tak pernah pudar
dan ku pohon ridho serta restumu,

berharap akan meringgankan pundakmu,
ku pergi dari sisimu, tidak untuk berpaling
namun untuk terus memandangmu dari kejauhan
tanpa membuatmu tahu duka, luka, peluh dan letihku...
meski akan menanggung rindu akan dekap hangat dan belai lembutmu

cintamu benar-benar tanpa syarat,
yang mengajarkanku untuk selalu mencintai tanpa syarat,
memberi tanpa syarat,
berbagi tanpa syarat,

dan ku akan terus belajar untuk terus mencintaimu tanpa syarat,
seperti kau mencintaiku tanpa syarat...



0 komentar:

Posting Komentar