SHOLAT KARENA Apa???
Beberapa waktu lalu, seperti
kebiasaan saya menonton tayangan “Chatting dengan YM”. Ada suatu kisah yang
dikisahkan oleh Ustd.Yusuf Mansyur. Kisah nyata ini mungkin bisa kita jadikan pelajaran berharga.
Kurang lebihnya begini,
“Ada kisah seorang
keluarga yang bisa dikatakan kurang mampu. Sang suami hanya bekerja sebagai
pedagang permen dan makanan kecil –pedagang
kaki lima- Suatu ketika, sang anak meminta uang 75 ribu untuk membayar
uang SPP. Kondisi tidak menguntungkan, mereka sama sekali tidak punya uang
sebanyak itu. Pagi hari ketika waktu subuh tiba, sang istri mengajak suaminya
untuk menjalankan sholat, karena sang suami yang notabennya tidak pernah
menjalankan ibadah sholat.
“Pak ayo kita sholat subuh. Kita
berdoa supaya jualan bapak nanti laku banyak dan bisa mendapat uang 75 ribu.
Insya Allah kalau bapak sholat rezeki kita dimudahkan.”
Mendengar perkataan
istrinya itu, sang suami terketuk hatinya untuk menjalankan sholat. Yaa...
hitung-hitung hanya sholat subuh saja gak papa, yang penting sudah ada kemauan.
Setelah usai Subuh,
suami itupun berangkat berjualan di tempat biasanya. Detik demi detik.... menit
demi menit terus berlalu, tak ada seorangpun yang datang untuk membeli barang
dagagannya. waktu berangsur siang, satu rupiahpun belum didapatnya, iapun
bergumam ,
“Kenapa setelah aku sholat barang
daganganku sama sekali tidak laku satupun, padahal kemarin-kemarin saat tidak
sholat, ada aja pembeli meskipun hanya sedikit. Tapi kenapa sekarang sama
sekali gak ada...”
Adzan pun berkumandang,
waktu sholat Dzuhur tiba. Suami itu pun berniat untuk tidak menjalankan sholat,
tapi kemudian ia teringat pesan dari istrinya tadi,
“Pak mungkin kalau sebelum dzuhur
rezekinya belum datang, mungkin rezekinya datang di waktu dzuhur jadi nanti
sholat dzuhur ya...”
Hatinyapun
terdorong untuk melaksanakan sholat dzuhur. Iapun berdoa dengan sangat
khusyuk...
“Ya Allah berilah hamba rezeki 75
ribu saja, gak banyak asal bisa mencukupi biaya SPP anak saya...”
Usai sholat, ia
kemabali berjualan lagi... sampai waktu Ashar, lagi lagi belum satu daganganpun
terjual, bahkan hanya sekedar satu permenpun tidak terjual. Rasa putus asapun
mulai menghinggapi benaknya. Tapi rasa penasarannya akan perkataan sang istri
lebih besar, ia ingin membuktikan apakah mungkin rezekinya akan datang disaat
Ashar. Ia kembali berdoa dan meminta hal yang sama.
Tapi apa yang
terjadi??? Sama sekali tak ada pembeli hingga waktu Magrib tiba. Dan rasa putus
asapun benar-benar telah menghinggapi dirinya. Ia merasa kecewa karena rezeki
itu tak kunjung datang juga. Kali itu ia tetap beranjak pergi ke masjid untuk
menjalankan sholat magrib, saat itu ia kembali berdoa namun dengan permintaan
yang berbeda....
“Ya Allah, kenapa daganganku sama
sekali tidak laku... sekarang saya tidak meminta banyak, terserah mau berapapun
saya terima, gak usah 75ribu juga gak papa asalkan ada yang beli...”.- begitu ucapnya, karena sudah putus asa-
Usai sholat magrib
dan ketika ia belum beranjak dari tempat duduknya, ada seorang lelaki yang
datang menghampirinya,
“Pak beli permennya...” kata seorang
lelaki misterius itu.
Ia kaget sekaligus
bahagia, ada harapan datang, begitu pikirnya.
“Berapa pak??”
“SATU saja...” sambil mengulurkan
uang 100ribu rupiah.
Hah satu??? Gak
salah tuh, main-main ni orang, masak beli permen Cuma satu, pakai uang seratus
ribu pula. . . . hadehhh
“Yang benar pak, uangnya segini??”
“Iya...katanya bapak butuh
75ribu...”
Belum sempat
apa-apa, ketika untuk beberapa detik ia
tertunduk, laki-laki misterius itupun
sudah menghilang tak ada jejaknya. Ia pun terkejut bukan kepalang, hah, dimana
orang itu berada.
Sesaat kemudian ia
tersadar, darimana laki-laki itu tahu kalau ia jualan permen, terus darimana
pula ia tahu kalau ia sedang butuh uang 75ribu???
SUBHANALLAH-Maha Suci
Allah- pertolongan-Nya datang dari
manapun Ia kehendaki. Dan janji Allah itu benar adanya.
“Maka nikmat Tuhan manakah yang
engkau dustakan??” (QS.Ar-Rahman:13)
Wallahu’alam
bissawaf,
Mendengar kisah itu
percaya gak percaya, tapi di Dunia ini gak ada yang gak mungkin. Semua hal yang
menurut kita mustahil menjadi hal yang sangat wajar, karena kuasa Allah atas
alam ini beserta seluruh isinya.
Kepada hambanya
yang sholat hanya karena menginginkan sesuatu saja Allah memberi, apalagi kalau
hambanya sholat dengan penuh ketawadukan semata karena Cinta kepada-Nya dan
hanya mengharap Ridho-Nya... SUBHANALLAH, Allah Maha Rahman Maha Rahim,J
Allah memang selalu
menepati janji-Nya, dan akan memberi apa yang hambanya butuhkan, bahkan selalu
memberi tanpa diminta sekalipun.
Mendengar kisah
tersebut, saya jadi teringat cerita dari seorang Akhwat, yang kebetulan lumayan
dekat dengan saya. Ia bercerita tentang Simbah-ibu ibu yang sudah berumur lanjut- yang biasa membantu mengurus
pekerjaan di rumahnya. Simbahnya itu sangat baik perilakunya, begitu tutur
teman saya itu, tapi sayang dia gak sholat. Maksudnya gak sholat, ia
benar-benar tidak mau menjalankan ibadah sholat padahal beliau adalah seorang
Islam. Teman saya itupun beberapa kali menasehatinya agar mau sholat, tapi
tetap saja simbah gak mau sholat. Awalnya ketika ditanya alasannya kenapa gak
mau sholat, beliau berdalih karena ia KB dan sering keluar darah, dan ia
menganggapnya itu darah haid yang membuatnya tidak wajib untuk sholat. Tapi
setelah beberapa waktu kemudian dinasehati lagi untuk sholat, ia menjawab, “yaa
besok-besok saja....” namun ia tetap tidak mau sholat. Sampai akhirnya suatu
ketika saat teman saya kembali memintanya untuk sholat, jawaban yang dilontarkan
simbah begitu mengejutkan...
“Mbah... sholat sana, masak gak
sholat. Simbah itu orangnya baik, sayang kalo simbah gak sholat. Saya tuh
kasihan sama Simbah. Kenapa e simbah kok gak mau sholat??”
“Males ndhuk.... dulu saya tuh juga
sholat, tapi hidup saya juga Cuma begitu-begitu aja, gak kaya-kaya.... tetep saja
miskin, jadi sekarang saya gak mau sholat....”
Astaqfirullahhal’adzim.....
tersentak mendengar alasan yang dituturkan simbah tersebut.
Tapi begitulah
pandangan bagi beberapa orang yang belum mengenal Allah secara baik. Namun dari
cerita teman saya tersebut, kita benar-benar dapat mengambil hikmah yang
sejatinya kisah tersebut juga dapat menyentil pribadi diri saya sendiri
khususnya, bahwa tidak semestinya kita
mengukur kasih sayang Allah hanya dengan harta semata. Boleh
jadi Allah tidak memberikan banyak harta kepada kita dengan tujuan
menyelamatkan kita dari perbuatan sombong dan segala perbuatan keji lainnya
yang bisa timbul karena banyak harta. Dan boleh jadi Allah sangat menyayangi
kita sehingga tidak mau membebankan tanggung jawab yang terlalu berat, karena
sejatinya setiap harta kita di dunia kelak akan dimintakan pertanggung
jawabannya di akherat kelak.
Dan tidak semestinya kita sholat hanya karena mengharap harta dunia semata...
boleh-boleh saja kita meminta banyak harta kepada Allah, karena tidak ada yang
melarang kita berdoa seperti itu. Tapi niatkanlah semuanya karena ALLAH
terlebih dahulu. Karena Ridho Allah yang ingin kita dapatkan.....
“ Aku beribadah
karena aku ingin mendapat Ridhonya Allah. Dan Allah Ridho pada hamba-hambanya
yang taat beribadah kepada-Nya..... Aku yakin akan janji Allah, bahwa ia akan
mengabulkan doa hamba-hambanya yang Dia Ridhoi dan Dia kehendaki....”
Ketika tujuan kita
hanya semata-mata mendapat ridho-Nya Allah, maka ketika doa yang kita minta
belum dikabulkan, kita akan tetap berhusnudzon, bahwa Allah akan mengabulkan
doa kita dan pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-hambanya...
Jangan berkecil
hati ketika Allah belum memberi apa yang kita inginkan. Karena apa yang kita
inginkan belum tentu baik untuk kita, dan apa yang tidak kita inginkan belum
tentu buruk untuk kita. Sungguh Allah lebih tahu segala apa yang terbaik untuk
hamba-hambanya. Dan Allah memberi apa yang hamba-Nya butuhkan bukan apa yang
hamba-Nya inginkan. SUNGGUH ALLAH AKAN MENEPATI JANJI-JANJI-Nya....
Semoga kita dapat
senantiasa dikaruniai hati yang selalu istiqomah, sehingga dapat selalu
beribadah semata-mata karena Cinta pada ALLAH, semata mata karena mengagumi
segala karunia nikmat dan kuasa yang diberikan Allah. . . Amiin :-)
0 komentar:
Posting Komentar