Pages

Labels

Test Footer 2

Selasa, 11 Maret 2014

“dia” yang Menguatkan



Disaat aku harus berpacu dengan waktu, menerobos angin, melewati lembah yang berliku, lalu merasakan sensasi jalanan yang begitu memicu adrenalin.... meninggalkan kota Imogiri, demi bertemu dengan wajah para bidadari imutku....
Masih puluhan kilo harus ku tempuh. Hampir-hampir payah, dan ketika rintik-rintik air itu mulai menusuk menembus pakaianku dan menjadikanku basah kuyup... deras, dan semakin deras...

Waktu yang terus bergulir, langit yang semakin gelap, namun wajah-wajah mereka masih terbayang jelas dimataku... 

jauh... ternyata tempat itu masih jauh, disaat seperti itu, hampir-hampir aku menyerah dan membelokkan arahku, toh yang sudah-sudah mereka juga tak mampu bertahan menantiku,
tapi, ‘dia’ menguatkanku dan berkata
“terus...terus lanjutkan, bahkan jika pun tak menjumpai wajah mereka lagi, Allah telah melihat niatmu....”

Saat rintik itu semakin keras dan sangat deras, lagi lagi rasa ingin menyerah hinggap lagi. ‘dia’ pun yang kembali menguatkanku,
“tak apa... bahkan hujanpun tak membiarkanmu sendiri. Mereka menemanimu dan mengiringi perjalananmu ke tempat itu....”

Lama, sampai akhirnya perjunganku menembus segala rintangan hari itu menemui ujungnya. Di sudut utara timur kota Sembada. Sepi...sepi.. dan sunyi tak ku jumpai tanda-tanda keramaian. Ku langkahkan kakiku menuju tempat itu, rumah ternyaman dimanapun orang berada. Dari kejauhan tampak tanda-tanda kehidupan di sana, senyum pun mengembang dari bibirku, tak sia-sia perjuanganku sampai ke sini, (begitu batinku berkata).....

Dekat, dan lebih dekat, ku amati ternyata bukan, tak ada bidadari-bidadari ku di sana. Sedih... tapi lagi-lagi ‘dia’ menghiburku....
“tak apa...bahkan sepatu itu, lantai itu, meski hanya sekilas kau sapa kelak itu akan bersaksi bahwa kau telah sampai di sini, meski tak ada seorang pun yang tahu...”

Kakiku pun melangkah ke setiap sudut, mencoba melihat setiap ruang, berharap kalian masih setia menunggu di sana. Tapi, nyatanya sudah sekian dan hampir seluruh ruang ku sapa, tak ku jumpai wajah-wajah kalian. Akhirnya ku simpulkan, kalian tak bisa ku jumpai pekan ini, padahal besar harapanku tuk menjumpai kalian, memenuhi hak kalian setelah sekian kali gagal dipertemukan. Tapi....yasudahlah, 

Saat seperti itu, rasa kecewa jelas ada. Bayangkan saja, berapa kali aku harus menuai gagal, setelah membuat janji untuk bertemu. Dan untuk kesekian kalinya, ‘dia’ selalu menguatkanku
“tenang...semua tak sia-sia, perjalannmu ke sini, bahkan akan tetap ternilai sama di mata-Nya tak usah bersedih !!!”

Ku putuskan untuk beranjak pergi dan pulang. Shock tiba-tiba ku dapati pintu gerbang sudah tertutup rapat, “haruskah aku terkurung di tempat ini? Sendiri dan jauh sekali dari keramaian?” 

Benar-benar kaget menjumpai kenyataan yang harus ku dapati hari itu. Tapi ternyata, alhamdulillah itu hanya tertutup saja, dan memang belum dikunci. Rasanya ingin sekali meneteskan air mata, namun lagi-lagi ‘dia’ menguatkanku
“lihat !!! bahkan pintu gerbang pun tak rela kau pergi begitu saja, mereka meski hanya sekilas kau sapa, ikut tersenyum atas kehadiranmu, selalu menanti kedatanganmu dan kelak dia juga akan bersaksi untukmu, jadi untuk apa kau menangis !!!”

Berkat kata-kata bijaknya, aku pun tak kuasa untuk mengeluh atau merasa kecewa sedikit pun. Aku justru tersenyum simpul, subhanallah hari ini aku mendapatkan hal yang sangat luar biasa. Tak tertandingi rasa bahagianya. Yaa... semua karena ‘dia’ yang setia menemani dan menguatkanku.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS.Ali Imran[3]: 142.

‘dia’ memang benar-benar sangat luar biasa, teman yang dengan begitu setia menegur dan menasehati dikala payah, letih dan susah melanda diri ini. Berkat ‘dia’ pula lah aku mampu tersenyum bahkan disaat hal mengecewakan itu terjadi padaku.
----------------------------***------------------------------------

Disaat aku ingin berlari dengan kencang, lalu aku jatuh, jatuh dan jatuh untuk kesekian kalinya. Sakit? Perih? Mememar? Yaa jelas... itu semua ku rasakan, tapi lagi-lagi ‘dia’ berkata,
“sudah...tak apa, tak perlu menangis, bahkan lukamu itu akan menjadi penggugur dosa bagimu. Allah membiarkanmu jatuh karena Ia ingin melihatmu bangkit dan semakin kokoh”

Ketika yang lain hanya cukup melangkah satu kali lalu dapat meraihnya. Tidak denganku !!! aku bahkan harus melangkah berkali-kali dan tersandung itu pun tak jua bisa meraihnya....
‘dia’ dengan bijak berkata, “tak apa.... Allah teramat menyayangimu, hingga tak membiarkamu putus dalam berjuang. Allah ingin menjadikanmu orang yang lebih kuat lagi... Kuatlah, dan terus lanjutkan langkahmu !!! sungguh Allah teramat menyayangimu ;-)”

‘dia’ yang mampu membuatku tersenyum disaat melihat yang lain mampu berhasil padahal jelas-jelas diriku gagal untuk kesekian kalinya. Yaa....aku mampu tersenyum, dan senyum itu benar-benar senyum tarikan dari hati yang teramat tulus.

Terkadang aku memang menangis, tapi percaya dan yakinlah, aku menangis bukan karena aku tak kuat, aku menyerah atau aku kalah. Sungguh tidak !!! aku menangis karena ‘dia’ yang teramat baik dan teramat hebat, hingga mampu membuatku tegar, kuat dan tahan terhadap segala rasa.

‘dia’ memang teramat hebat, aku tak pernah membayangkan bagaimana keadaan diriku, jikalau ‘dia’ tak sehebat itu. Mungkin aku akan menyerah sejak dulu, aku akan terlempar jauh dan bahkan terpersok dalam jurang. Tapi lagi-lagi ‘dia’ yang menjadi teman setia bagiku. Penasehat ulungku.

Disaat teman, sahabat hanya bisa menyalahkan atau menjatuhkanku dengan kata-katanya, tapi sungguh dengan ‘dia’ yang selalu berusaha menguatkanku, membesarkan jiwaku dan medorongku untuk terus berpikir baik atas segala hal.

Dan aku semakin merasa, tak ada teman, sahabat, saudara bahkan siapa pun yang perhatian dan kesetiaannya melebihi perhatian dan kesetiaan ‘dia’ padaku.

Disaat aku mulai merasa sedih, bimbang dan hilang arah, ‘dia’ yang mampu menghilangkan semua itu, hingga tak sempat tumbuh dalam diri. ‘dia’ selalu menasehatiku dengan kalimat-kalimat bijaknya.

Bersyukur...dan selalu bersyukur mempunyai ‘dia’ yang setia denganku, disaat yang lain mungkin tak peduli dan tak mampu memahami.

‘dia’ menjadi temanku mencurah segala rasa, dan ‘dia’ yang selalu memberikan solusi terbaik untukku. ‘dia’ juga yang menegurku saat tingkah dan sikapku mulai tak benar.
------------------------------------***-------------------------------------

Aku sadar, bahwa ‘dia’ tak selamanya menjadi ‘dia’ yang seperti ini. ‘dia’ akan sangat mungkin berubah. Tapi ku berharap ‘dia’ akan menjadi ‘dia’ yang kuat dan hebat, karena dengan begitu aku pun akan mampu lebih kuat dan lebih hebat, walau apapun yang terjadi, walau apapun yang menimpaku.

Memang benar sabda nabi, bahwa jika ‘dia’ baik maka baik pula diri ini dan jika ‘dia’ buruk maka buruk pula diri ini.

‘dia’ lah hati yang dipenuhi Mahabbah hanya pada Allah.
Memang sungguh indah hidup dengan hati yang dipenuhi cinta pada Allah. Baginya tak ada yang buruk menimpa setiap diri, karena ia yakin Allah tak kan pernah mentakdirkan hal buruk untuk hamba-Nya.  Al khoiru fii waqo, akan selalu ada kebaikan dalam setiap kejadian.

Sungguh indah hati yang diliputi rasa cinta pada Allah, karena apapun ketetapan yang didapatnya, itu selalu dilihatnya sebagai suatu kebaikan. Tak ada rasa kecewa, sedih, gundah, galau, gelisah, merana bahkan menderita. Yang ada hanya rasa syukur dan penerimaan yang ikhlas atas setiap hal yang diperoleh. Hati yang menuntun untuk memilih yang terbaik dari yang baik. Hati yang mengajarkan untuk bersabar dalam setiap kondisi. Hati yang mengajarkan untuk berpikir positif atas setiap kejadiaan.

Dan terima kasihku pada hatiku yang mampu kuat untukku. Dan akan selalu ku pintakan pada Sang Pemilik hati, yang menggenggam hati ini, yang mampu membolak-balikkan hati ini,
“Ya Rabb, jangan kau balikkan hati ini setelah kau berikan petunjuk. Tetapkanah hati ini pada kebaikan, dan jangan biarkan hati ini tersesat”

“.....ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (QS.Ali Imran[3]:8)

Tetaplah kuat, hebat, sabar, ikhlas !!! membersamaiku dengan cinta-Nya.
disaat yang lain acuh, menjauh, dan tak peduli padaku, AKU MAMPU TERSENYUM KARENA KAU MEMBERSAMAIKU :-)

2 komentar: