Memperjuangkan dakwah memang telah menjadi
pribadi setiap muslim. Tanpa terkecuali, semua memiliki kesempatan dan
kewajiban yang sama untuk melakukannya. Dengan cara yang bagaimanapun itu.
Ghirah itu begitu melingkupi jiwa dan hati ini ketika kita bersama dengan
teman-teman seperjuangan. Bergabung dalam kelompok organisasi dakwah, Di sana
kita ditempa, disana kita dibina, di sana kita menemukan visi yang sama.
Menemukan niat yang sama. Bersama memperjuangkan dakwah, semata-mata hanya
untuk Allah. Dimanapun ladangnya, baik dakwah sekolah, dakwah kampus, dakwah kampung atau dakwah dimanapun itu,,, semangat juang itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu.
Ghirah itu semakin meluap-luap seiring dengan keintiman kita berkumpul, menyatukan aksi dan kontribusi terbaik kita untuk menebar kebaikan di lingkungan kita. Saking tingginya ghirah itu, hingga terkadang kita melupakan diri kita sendiri. Melupakan hal yang sebenarnya itu menjadi hal pokok dan tak boleh terlalaikan dari diri kita.
Kita boleh dan memang harus berdakwah dengan
menyeru pada kebaikan untuk orang-orang di lingkungan kita, namun seiring dengan
itu kita juga tidak boleh lupa untuk menjaga keistiqomahan ibadah kita sendiri.
Hal ini baiknya menjadi renungan bagi diri saya
sendiri juga bagi teman-teman aktivis dakwah lainnya. Para aktivis dimanapun
kita berjuang, sesibuk dan sebanyak apapun program dan aksi dakwah kita, hendaknya
dalam padatanya agenda, dalam runtutnya program yang harus dijalankan
sisipkanlah dan luangkanlah untuk sebagaimana mungkin kita tetap bisa menjaga ibadah fardhu serta mengamalkan ibadah-ibadah sunah, yang dengannya rukhiyah kita akan tetap terjaga.
Kita berdakwah, namun juga tidak lalai untuk
senantiasa tilawah serta mentadaburi Al-Qur’an, menjaga bacaaan kita. Kita
berdakwah namun tidak enggan untuk melaksanakan Dhuha, kita tak lupa untuk
membaca berdzikir atau setidaknya membaca al-matsurat. Tak berat langkah ini untuk bangun dari tidur dan menegakkan
qiyamul lail. Tak lupa untuk menambah hafalan Quran kita. Dan masih banyak hal lain
yang seharusnya itu tak menjadi hal yang tersingkirkan dalam program dakwah
kita....
Yaa...aksi kita boleh gesit, kontribusi kita
boleh full, namun jangan kita lupa untuk mendakwahi diri kita, dikala diri kita
telah larut dalam ghirah perjuangan itu, disaat diri kita terdesak dalam
padatnya kerja dakwah.
Dan semua itu dapat berjalan dengan baik jika kita mampu mengelola waktu kita dengan sebaik mungkin, sehingga waktu yang kita gunakan benar-benar maksimal dalam kemanfaatan. Semoga.... semoga...dan semoga, jiwa-jiwa para pejuang ini tak kan pernah lalai dan tak kan lupa ataupun enggan untuk senantiasa menjaga keistiqomahan ibadah . let’s Fastabiqulkhairat :-)
s
Dan semua itu dapat berjalan dengan baik jika kita mampu mengelola waktu kita dengan sebaik mungkin, sehingga waktu yang kita gunakan benar-benar maksimal dalam kemanfaatan. Semoga.... semoga...dan semoga, jiwa-jiwa para pejuang ini tak kan pernah lalai dan tak kan lupa ataupun enggan untuk senantiasa menjaga keistiqomahan ibadah . let’s Fastabiqulkhairat :-)
s
0 komentar:
Posting Komentar