Pages

Labels

Test Footer 2

Selasa, 16 April 2013

Aku, Kamu dengan Pena Mewarnai Dunia



Menjadi panitia dalam Open Recruitment FLP Jogjakarta angkatan XV membuat ingatan saya melayang ke moment-moment satu tahun yang lalu. Moment dimana saya untuk pertama kalinya kenal dengan yang namanya FLP (Forum Lingkar Pena). Meskipun nama itu sudah tak asing di telinga, namun jujur saja saya belum mengerti betul apa itu FLP. 

Sampai tanpa disengaja, seorang teman memberi informasi bahwa ada pendaftaran FLP, “itu loh kumpulan anak-anak yang suka nulis, banyak loh buku-buku dari anak-anak FLP”. Entah tanpa peduli dan mau tahu tentang ‘track record’ nya saya langsung berminat untuk mendaftarkan diri. Maklum saja saat itu ghirah untuk menulis begitu meluap-luap dalam diri saya.

Dari ketidak sengajaan itu, justru saya menemukan kesesuaian dalam visi. Yaa... beberapa saat setelah mendaftarkan diri dengan mengumpulkan karya, salah satu karyanya berupa esai dengan tema “Aku, FLP dan Dakwah Kepenulisan”dengan tema karya yang telah diusung oleh panitia, saya sudah merasa klop, yaa... insya Allah sesuai dengan harapan, begitu pikir saya. Sampai kemantapan itu semakin kuat, ketika beberapa saat setelah mendaftar, dengan susah payah menerjang hujan, menelusuri tempat yang masih asing, dan bertanya pada orang-orang di sekitar, akhirnya ku temukan jua tempat yang dicari-cari. Di bawah tenda biru, di bawah rindangnya pepohonan, dan di sekitar rerumputan yang hijau membentang, say disambut oleh para panitia yang menjaga stand pendaftaran. Kalau tidak salah hari itu, hari terakhir pendaftaran. Dengan tanpa rasa ragu saya menyerahkan karya, yang kemudian dibalas oleh panitia dengan diberikan souvenir berupa PIN identitas flp, beserta stiker dan juga satu ekslempar profil FLP.

Usai menyerahkan karya, sayapun beranjak pergi, sambil melangkah menyusuri jalanan, ku baca lembar demi lembar profil di tanganku, baru di sampulnya bola mataku membesar, menyorot ke satu bari kalimat. Tag Line “Menggapai Takwa dengan Tinta” .... kereennn... dari situ, saya mulai sedikit mengenal FLP. Kesamaan visi membuat saya melempar senyum di bibir.

Yang semula saya tak begitu berharap akan diterima/ lolos seleksi, karena merasa satu visi, ada segurat harapan yang mulai muncul di hati agar bisa lolos. Sampai akhirnya, hari pengumuman seleksi tahap 1 (seleksi karya) di umumkan. Tak begitu antusias, meski hari itu hari pengumuman. Kebetulan ada beberapa teman yang jauh lebih antusias dan juga ikut mendaftarkan diri, ia telah menyempatkan untuk membuka pengumuman yang dilangsir lewat situs blog. 

“Na...na...na...na.... kamu lolos seleksi.....” teriak temanku menghampiriku.
Masih dengan perasaan dan ekspresi yang biasa saja, saya mendengar berita itu. Yaa Alhamdulillah, begitu ucapku lirih. Tapi sayangnya temanku  yang dari awal begitu antusias itu justru tidak lolos. Yaa... semoga ada kesempatan lain untukmu, kawan :-) 

Dinyatakan lolos tahap pertama, saya justru semakin tertarik dan tertantang untuk lolos tahap selanjutnya, yaitu tes wawancara. Beberapa hari setelah pengumuman, tes wawancara pun dilakukan. Tak ada gambaran tentang apa yang akan ditanyakan dariku, hanya bermodal semangat tinggi untuk bisa menimba ilmu dalam dunia menulis, dan untuk bisa bersama-sama belajar berdakwah melalui tulisan.

Tahap tes wawancara telah terlewati, dan beberapa minggu kemudian pengumuman keluar. Dan tak disangka dan tak diduga, namaku menjadi salah satu yang dinyatakan lolos seleksi. Haaaa.... Alhamdulillah....

Dari itu, saya mulai yakin, ini memang jalan yang dipilihkan Allah, insya Allah dengan bergabung disana ada keberkahan tersendiri yang akan menambah semangat dalam menulis dan berdakwah. “Berdakwah melalui Tulisan” begitu tujuan utama saya sejak awal. Karena selain berdakwah dengan aksi, berdakwah dengan tulisan itu juga tak kalah urgent nya, bahkan akan semakin maksimal ketika kerja dakwah kita disertai dengan karya produktivitas kita yang nantinya juga akan dapat menggugah nurani, memangkitkan jiwa-jiwa yang lalai.

Setelah menjadi salah satu dari 25 peserta yang dinyatakan lolos, saya beserta peserta lainnya harus menjalai serangkaian acara PDKT. Sabtu, 3 Maret 2012 kami beserta seluruh rombongan panitia FLP, dengan menggunakan sebuah bus, melaju menuju suatu tempat yang sejak berangkat, seluruh peserta belum tahu menahu di mana tempat yang akan dituju.  

Samapai akhirnya, sampailah kita di tempat tujuan, tempat yang lumayan jauh dari pusat kota jogja. Di penginapan sekitar pantai Parangtritis. Dengan suasana yang begitu sejuk, sangant nyaman dan cocok untuk merefres otak, yang akan memunculkan ide-ide briliant untuk segera dituangkan dalam tulisan..... hehehe, lebay :-)  

Acara PDKT, diisi dengan serangkaian kegiatan yang menghadirkan para penulis hebat yang telah melahirkan beberapa karya. Tidak menyesal ikut serta dalam kegiatan hari itu, Subhanallahu.... rukhiyah dan semangat untuk berdakwah dengan tulisan benar-benar ter-update. Sangat berkesan dengan serangkaian acara yang diselenggarakan. 

Yang tak kalah berkesannya, dan menjadi memori indah bagi seluruh peserta adalah acara “Istana Cahaya” yang dilaksanakan pada Sabtu malam, menjelang tengah malam. Kami semua berkumpul di Aula, dengan kondisi lampu dipadamkan, gelap.... benar gelap. Entah apa yang akan dilakukan, sampai akhirnya dinyalakanlah lilin-lilin yang ada di sekitar kita. Duduk melingkar dengan bermandikan cahaya lilin yang remang-remang, so sweettttt,,, candlight dinner gitulah- eh gak sambil makan juga sih hehehe

Disana kita diminta untuk saling bertukar cerita tentang segala hal. Seolah-olah kita akan membangun sebuah Istana dari setiap cerita yang kita utarakan. Sedu sedan, tangis mulai terdengar di sela-sela renungan. 

Banyak cerita mengharukan, mulai dari kisah perjuangan salah satu peserta dalam memperjuangkan agar bisa ikut dalam FLP, serta pengalaman penuh historis tentang motivasinya untuk menulis dan bergabung di FLP. Takjub, dan terharu begitu saya mendengar kisah dari teman-teman. Jujur bisa dikatakan, satu-satunya peserta yang mendaftar tanpa kesengajaan hanyalah saya, karena sayapu baru mengenal FLP setelah saya ikut kegiatan itu,,, jujur saya hanya bisa tersenyum, ternyata banyak dari teman-teman yang jauh lebih punya motif ketika memilih jalan bergabung di FLP.... yaa... hal tersebut justru membuat saya semakin bersemangat bisa bergabung dengan mereka. 

Sharing bersama malam itu, diakhiri ketika semua lilin di sekitar kita telah habis. menyisakan sebuah kenangan manis.... kamipun segera bergegas ke kamar masing-masing untuk istirahat.
Dan yang juga tak kalah mengesankan, adalah acara pada pagi buta, ketika adzan subuh pun belum berkumandang. Sekitar pukul 4.00 kami berjalan-jalan keluar, meniti langkah menuju pinggiran pantai Parangtritis. Dingin menusuk kulit, tak menyurutkan semangat dan antusias kami untuk segera sampai di bibir pantai. Pengalaman yang sangat jarang dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Sesampainya di pinggiran pantai, kami menggelar tikar, sambil menikmati hembusan angin pantai yang semilir, menerpa sekujur tubuh. kami menanti kumandang Adzan subuh bergema. Setelah sayup-sayup terdengar, kamipun segera mendirikan jamaah sholat subuh.

Subhanallahu, sungguh pengalaman yang menakjubkan, bisa sholat subuh di tengah hamparan pasir pantai, ditemani gemuruh suara ombak dari lautan, disertai dengan hembusan angin yang semilir lembut. Takjub dengan keBesaran-Nya,,, sholat begitu terasa syahdu di tengah agung dan megah ciptaan-Nya. Allahu Akbar....

Seusai sholat subuh, kami pun mentafakuri alam, sambil sayup-sayup terdengar lagu nasyid harokah yang menambah suasana menjadi begitu istimewa. Otak benar-benar ter-refress, muncul berbagai ide-ide yang meloncat-loncat di kepala untuk segera digoreskan menjadi tulisan yang penuh makna.

Allahu Akbar.... !!! pengalaman penuh makna di awal-awal kebersamaan dengan FLP Yogyakarta. Menjadi kenangan manis bersama dengan teman-teman angkatan 14.
Smangat berkarya, berdakwah dan berguna bagi semua :-) Salam Produktifitas....

“Yang tertulis akan Abadi, yang terucap akan lenyap bersama hembusan angin” Scripta Manent Verba Volant.

Yukkk... Menggapai Takwa dengan Tinta.
Aku, Kamu dengan Pena Mewarnai Dunia !!!! :-)

0 komentar:

Posting Komentar