Menjadi panitia
dalam Open Recruitment FLP Jogjakarta angkatan XV membuat ingatan saya melayang
ke moment-moment satu tahun yang lalu. Moment dimana saya untuk pertama kalinya
kenal dengan yang namanya FLP (Forum Lingkar Pena). Meskipun nama itu sudah tak
asing di telinga, namun jujur saja saya belum mengerti betul apa itu FLP.
Sampai tanpa disengaja,
seorang teman memberi informasi bahwa ada pendaftaran FLP, “itu loh kumpulan
anak-anak yang suka nulis, banyak loh buku-buku dari anak-anak FLP”. Entah
tanpa peduli dan mau tahu tentang ‘track record’ nya saya langsung berminat
untuk mendaftarkan diri. Maklum saja saat itu ghirah untuk menulis begitu meluap-luap dalam diri saya.


Yang semula saya
tak begitu berharap akan diterima/ lolos seleksi, karena merasa satu visi, ada
segurat harapan yang mulai muncul di hati agar bisa lolos. Sampai akhirnya,
hari pengumuman seleksi tahap 1 (seleksi karya) di umumkan. Tak begitu
antusias, meski hari itu hari pengumuman. Kebetulan ada beberapa teman yang
jauh lebih antusias dan juga ikut mendaftarkan diri, ia telah menyempatkan
untuk membuka pengumuman yang dilangsir lewat situs blog.
“Na...na...na...na....
kamu lolos seleksi.....” teriak temanku menghampiriku.
Masih dengan
perasaan dan ekspresi yang biasa saja, saya mendengar berita itu. Yaa
Alhamdulillah, begitu ucapku lirih. Tapi sayangnya temanku yang dari awal begitu antusias itu justru
tidak lolos. Yaa... semoga ada kesempatan lain untukmu, kawan :-)
Dinyatakan lolos
tahap pertama, saya justru semakin tertarik dan tertantang untuk lolos tahap
selanjutnya, yaitu tes wawancara. Beberapa hari setelah pengumuman, tes
wawancara pun dilakukan. Tak ada gambaran tentang apa yang akan ditanyakan
dariku, hanya bermodal semangat tinggi untuk bisa menimba ilmu dalam dunia
menulis, dan untuk bisa bersama-sama belajar berdakwah melalui tulisan.
Tahap tes wawancara
telah terlewati, dan beberapa minggu kemudian pengumuman keluar. Dan tak
disangka dan tak diduga, namaku menjadi salah satu yang dinyatakan lolos
seleksi. Haaaa.... Alhamdulillah....
Dari itu, saya
mulai yakin, ini memang jalan yang dipilihkan Allah, insya Allah dengan
bergabung disana ada keberkahan tersendiri yang akan menambah semangat dalam
menulis dan berdakwah. “Berdakwah melalui Tulisan” begitu tujuan utama saya
sejak awal. Karena selain berdakwah dengan aksi, berdakwah dengan tulisan itu
juga tak kalah urgent nya, bahkan
akan semakin maksimal ketika kerja dakwah kita disertai dengan karya
produktivitas kita yang nantinya juga akan dapat menggugah nurani, memangkitkan
jiwa-jiwa yang lalai.
Setelah menjadi
salah satu dari 25 peserta yang dinyatakan lolos, saya beserta peserta lainnya
harus menjalai serangkaian acara PDKT. Sabtu, 3 Maret 2012 kami beserta seluruh
rombongan panitia FLP, dengan menggunakan sebuah bus, melaju menuju suatu
tempat yang sejak berangkat, seluruh peserta belum tahu menahu di mana tempat
yang akan dituju.
Samapai akhirnya,
sampailah kita di tempat tujuan, tempat yang lumayan jauh dari pusat kota
jogja. Di penginapan sekitar pantai Parangtritis. Dengan suasana yang begitu
sejuk, sangant nyaman dan cocok untuk merefres otak, yang akan memunculkan
ide-ide briliant untuk segera dituangkan dalam tulisan..... hehehe, lebay :-)
Acara PDKT, diisi
dengan serangkaian kegiatan yang menghadirkan para penulis hebat yang telah
melahirkan beberapa karya. Tidak menyesal ikut serta dalam kegiatan hari itu,
Subhanallahu.... rukhiyah dan semangat untuk berdakwah dengan tulisan
benar-benar ter-update. Sangat berkesan dengan serangkaian acara yang
diselenggarakan.
Yang tak kalah
berkesannya, dan menjadi memori indah bagi seluruh peserta adalah acara “Istana
Cahaya” yang dilaksanakan pada Sabtu malam, menjelang tengah malam. Kami semua
berkumpul di Aula, dengan kondisi lampu dipadamkan, gelap.... benar gelap.
Entah apa yang akan dilakukan, sampai akhirnya dinyalakanlah lilin-lilin yang
ada di sekitar kita. Duduk melingkar dengan bermandikan cahaya lilin yang
remang-remang, so sweettttt,,, candlight dinner gitulah- eh gak sambil makan juga sih hehehe-
Disana kita diminta
untuk saling bertukar cerita tentang segala hal. Seolah-olah kita akan
membangun sebuah Istana dari setiap cerita yang kita utarakan. Sedu sedan,
tangis mulai terdengar di sela-sela renungan.
Banyak cerita
mengharukan, mulai dari kisah perjuangan salah satu peserta dalam
memperjuangkan agar bisa ikut dalam FLP, serta pengalaman penuh historis
tentang motivasinya untuk menulis dan bergabung di FLP. Takjub, dan terharu
begitu saya mendengar kisah dari teman-teman. Jujur bisa dikatakan,
satu-satunya peserta yang mendaftar tanpa kesengajaan hanyalah saya, karena
sayapu baru mengenal FLP setelah saya ikut kegiatan itu,,, jujur saya hanya
bisa tersenyum, ternyata banyak dari teman-teman yang jauh lebih punya motif
ketika memilih jalan bergabung di FLP.... yaa... hal tersebut justru membuat
saya semakin bersemangat bisa bergabung dengan mereka.
Sharing bersama
malam itu, diakhiri ketika semua lilin di sekitar kita telah habis. menyisakan
sebuah kenangan manis.... kamipun segera bergegas ke kamar masing-masing untuk
istirahat.
Dan yang juga tak
kalah mengesankan, adalah acara pada pagi buta, ketika adzan subuh pun belum
berkumandang. Sekitar pukul 4.00 kami berjalan-jalan keluar, meniti langkah
menuju pinggiran pantai Parangtritis. Dingin menusuk kulit, tak menyurutkan
semangat dan antusias kami untuk segera sampai di bibir pantai. Pengalaman yang
sangat jarang dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Sesampainya di pinggiran
pantai, kami menggelar tikar, sambil menikmati hembusan angin pantai yang
semilir, menerpa sekujur tubuh. kami menanti kumandang Adzan subuh bergema.
Setelah sayup-sayup terdengar, kamipun segera mendirikan jamaah sholat subuh.
Subhanallahu,
sungguh pengalaman yang menakjubkan, bisa sholat subuh di tengah hamparan pasir
pantai, ditemani gemuruh suara ombak dari lautan, disertai dengan hembusan angin
yang semilir lembut. Takjub dengan keBesaran-Nya,,, sholat begitu terasa syahdu
di tengah agung dan megah ciptaan-Nya. Allahu Akbar....
Seusai sholat
subuh, kami pun mentafakuri alam, sambil sayup-sayup terdengar lagu nasyid
harokah yang menambah suasana menjadi begitu istimewa. Otak benar-benar ter-refress, muncul berbagai ide-ide yang
meloncat-loncat di kepala untuk segera digoreskan menjadi tulisan yang penuh
makna.
Allahu Akbar....
!!! pengalaman penuh makna di awal-awal kebersamaan dengan FLP Yogyakarta.
Menjadi kenangan manis bersama dengan teman-teman angkatan 14.
Smangat berkarya,
berdakwah dan berguna bagi semua :-) Salam Produktifitas....
“Yang tertulis akan
Abadi, yang terucap akan lenyap bersama hembusan angin” Scripta Manent Verba
Volant.
Yukkk... Menggapai
Takwa dengan Tinta.
Aku, Kamu dengan
Pena Mewarnai Dunia !!!! :-)
0 komentar:
Posting Komentar