SAAT
SEMANGAT TUMBUH DALAM KEBERSAMAAN
Tes snmptn tulis
tinggal beberapa hari lagi, tepatnya tinggal 12 hari lagi terhitung setelah
pengumuman keluar. Mengejar target untuk bisa lolos seleksi, tiap hari Aku dan
Anik belajar kelompok, sehari dirumah Anik sehari dirumahku.... begitu terus
sampai menjelang tes berlangsung.
Karena aku
mengambil jalur tes IPC, padahal aku orang IPA, maka aku perlu bantuan untuk
mengejar materi yang IPS. Alhasil setiap pagi aku belajar IPS dengan bantuan
Anik dan malamnya aku belajar IPA sendiri. Cukup memaksakan diri memang, dengan
sisa waktu yang tinggal 1 minggu itu, tapi tidak masalah, itu adalah bentuk
ikhtiyar yang harus aku lakukan disamping doa yang tak henti-hentinya aku
panjatkan.
Disaat seperti itu,
keyakinanku semakin kuat untuk memilih jurusan Pendidikan Agama Islam. Entah
kenapa, aku begitu mantap dengan pilihan itu. Bahkan saat menentukan 3 jurusan
yang harus aku pilih, aku dengan mantap menaruh jurusan itu dipilihan pertama,
dan merelakan diri menaruh Universitas yang notabennya lebih unggul dan lebih
bermutu di pilihan ke-3..... yaaa tak lain tak bukan karena aku sudah begitu
yakin. Pilihan itu, aku tetapkan setelah beberapa kali sholat istiqarah...
semoga memang pilihan yang aku pilih juga merupakan pilihan yang diridhoi oleh
Allah, begitu pikirku saat itu.
Alasan terkuatku
saat itu, adalah aku ingin menjaga keistiqomahanku dalam kebaikan. Aku berharap
dengan berada di lingkungan orang-orang baik dan terus mempelajari hal-hal yang
baik akan menjagaku agar senantiasa dalam kebaikan....Amiin. Karena, jujur saja, aku termasuk orang yang
mudah terpengaruh dengan lingkungan, makanya aku sedikit takut dengan
lingkungan yang labil. Padahal, tidak seharusnya begitu, sebagai orang yang
beriman tentu ketika keyakinan kita/ideologi/ prinsip kita sudah kuat,
dimanapun kita berada itu bukan masalah buat kita.... tapi aku masih ragu
dengan kemampuanku bertahan diri, dan salah satu bentuk antisipasiku, adalah
memilih yang insyaAllah pasti –pasti.
Dalam hal
menentukan pilihan, bapak dan ibu sama sekali tidak memaksakan kehendak, justru
mereka sangat memberi keleluasaan untukku, yang penting aku senang dan nyaman
dengan pilihanku, maka semuanyapun akan berjalan dengan lancar, begitu anggapan
mereka. Aku selalu berkata pada ibukku,
“Buk, aku pengen
mengejar dunia dan akherat. Jadi keduanya seimbang, aku berhasil di dunia tapi
juga tak pernah meninggalkan urusan akherat. Karena untuk apa hidup ini, karena
pada akhirnya tujuan utama kita adalah akherat. Sebisa mungkin kita jadikan
dunia sebagai jalan kita meraih kebahagiaan di akherat kelak...”
Itu adalah, hal
yang aku gunakan untuk menenangkan hati kedua orangtuaku, karena tanpa
dipungkiri, pasti meskipun hanya sedikit, terbesit dalam hati keduanya
keinginan agar aku melanjutkan ke jurusan yang lebih diunggulkan, sebut saja di
bidang kesehatan.... tapi mereka cukup bijaksana dengan merelakanku, dan mendoakanku
mendapatkan hal terbaik sesuai keinginanku.
Setiap hari,
aktivitasku selalu begitu-begitu, belajar...belajar dan belajar.... harapan
untuk lolos snmptn sangat besar, maka usahapun juga harus besar pula. Dalam
setiap saatpun aku tak henti-hentinya meminta pada Allah,
“Ya Allah, sungguh hambamu ini sangat ingin
diterima di pilihan pertama, hamba ingin selalu berkumpul dengan orang-orang
baik, berada dalam kebaikan. Jika menurutmu disana hamba akan mendapat
kebaikan, dan itu adalah baik untuk hidup hamba ke depannya, maka mudahkanlah
jalannya. Tapi sungguh engkau lebih tahu mana yang terbaik bagiku, maka jika
itu bukan yang terbaik, tunjukkanlah jalan yang lebih baik dari itu dan
mudahkanlah jalannya.....”
Seminggu
mempersiapkan tes snmptn, membuat hatiku tertata kembali. Aku sudah bisa memulai
membangun istana impian yang lebih indah lagi dari istana impian yang telah
hancur kemarin. Yaaa... berkumpul dengan teman-teman yang memberi semangat dan
motivasi membuatku mampu tersenyum kembali....:-)
Sehari sebelum tes
snmptn, tepat tgl 30 Mei 2011.... aku mengecek lokasi tempat dimana aku besok
akan menjalani tes. Karena aku dijalur IPC, aku mendapat lokasi di UIN SUKA,
tepatnya di fakultas syariah dan kebetulan itu masih satu gedung, hanya bersebelahan
dengan fakultas impianku, TARBIYAH.... hehehehe...
Sore sekitar pukul
15.30, aku dan temanku Prita Wahyuni,
berangkat dari rumah. Aku hanya boncengan dengan Prita, lebih tepatnya aku yang
nebeng, hehehe... Jam 4, kita sudah sampai di UIN. Dan setelah berada di
fakultas yang aku cari, aku tersadar, aku lupa gak bawa catatan nomer
ruangannya berapa. Alhasil aku harus sms kakakku yang ada di rumah, untuk
melihat nomer ruanganku. Setelah mencari beberapa saat, akhirnya ketemu juga, lantai empat, ruang paling ujung.... hadehhh,
dicari-cari ternyata, ruangannya mencil di
lantai paling atas dan ruangan paling ujung.... bener-bener ruangan
penghabisan.
Saat itu aku ingin,
mencoba masuk ruangan dan mencari tempat dudukku, tapi ternyata ruangannya
masih terkunci dan nampaknya nomer ujiannya juga belum ditempel... hmmm agak
kecewa sih, padahal aku ingi sedikit mempraktekan teorinya mb Nita, -duduk di kursi ujian , terus berdoa deh.
Hehehe- tapi tak kehabisan ide, akupun berdoa tepat di depan pintu ruangan
tesku....
Usai itu, kita
beranjak pergi menuju ke UGM, dimana Prita mendapat lokasi tes disana, tepatnya
di fakultas Ekonomi dan bisnis. Kita janjian mau ditemenin sama mb Nita.
Janjian ketemu di depan bunderan UGM, sekitar jam 5... cukup lamaaaaaaa benget
kita nunggu, sambil duduk-duduk kaya orang hilang gitu deh, namanya orang
nunggu, semenitpun rasanya udah sejam hehehehe.... tapi beneran ini lama
bangetttt, ternyata mb Nita nya masih praktikum, hadehhhh....
Ekspresi
orang yg sedang menanti kedatangan seseorang
Ekspresi
sebel, akibat kelamaan nunggu
NB:
kedua foto diatas dilakukan oleh bintang iklan loh....
Iklan helm, kalieee hehehe
Baru sekitar
setengah 6, saat hari udah mulai gelap, mb Nita baru muncul. Setelah
muter-muter bentar dan alhamdulillah langsung dapet ketemu ruangannya. Kita
beranjak pulang dan mampir sebentar ke Maskam UGM buat sholat magrib, karena
aku sedang ada uzur, maka aku hanya menemani Prita...
foto diatas diambil beberapa jam sebelum kita menjalani tes snmptn
Sepulangnya dari maskam, aku tak langsung pulang.
Aku dibawa muter-muter sama Prita, mampir sebentar ke rumah neneknya...
hehehehe.... alhasil sampai di rumah sekitar pukul stengah 8 malam. Hanya
sempat belajar sebentar, aku langsung beranjak tidur, menyiapkan energi untuk
pertarungan esok hari. SMANGATTTTTT
PERTEMPURANPUN TIBA
Dengan persiapan
matang, aku siap menjalani tes hari itu juga. Tes dilaksanakan jam 07.30-12.00.
ibukupun tak luput menyiapkan bekal makanan ringan untukku. Aku berangkat
diantar bapak, sekalian jalan berangkat kerja. Jam 06.00 pagi udah jalan dari
rumah, sekitar pukul 06.30 udah sampai di lokasi. Di ruangan itu, aku tiba
paling pertama, hmmmm.... udah menjadi kebiasaanku di SMA sih, menjadi orang
pertama yang bukain pintu.
Mencari tempat
dudukku dan dengan nyaman dan santai aku duduk. Mulutku sedikit komat,
kamit.... sejenak berdoa mohon kelancaran dan kemudahan pada Allah. Kemudian
aku, membuka buku-buku latihan soal, kembali mengulang materi yang mungkin akan
keluar.... lumayan lama sampai akhirnya satu demi satu peserta lainnya masuk ke
dalam ruangan juga. Kebetulan, tempat dudukku berada paling belakang, pojok
dekat dengan AC. Hadehhhhh... dinginnnnnn, ditambah lagi ternyata mengerjakan
soal dengan kursi ala mahasiswa, cukup membuat punggung pegel-pegel. Hmmmm tak
ayal, aku hanya bertahan duduk di tempat dudukku dan tak beranjak ke mana-mana
meskipun ada waktu untuk istirahat.
Alhamdulillah, 2
hari berlalu tes itu berjalan lancar, setelahnya aku harus menunggu sekitar
sebulan untuk mengetahui hasilnya. Eng ing eng..... deg..deg..deg,
0 komentar:
Posting Komentar