Pages

Labels

Test Footer 2

Jumat, 07 September 2012

Skenario Terindah Allah part 4


SAAT SEMANGAT TUMBUH DALAM KEBERSAMAAN

Tes snmptn tulis tinggal beberapa hari lagi, tepatnya tinggal 12 hari lagi terhitung setelah pengumuman keluar. Mengejar target untuk bisa lolos seleksi, tiap hari Aku dan Anik belajar kelompok, sehari dirumah Anik sehari dirumahku.... begitu terus sampai menjelang tes berlangsung.

Karena aku mengambil jalur tes IPC, padahal aku orang IPA, maka aku perlu bantuan untuk mengejar materi yang IPS. Alhasil setiap pagi aku belajar IPS dengan bantuan Anik dan malamnya aku belajar IPA sendiri. Cukup memaksakan diri memang, dengan sisa waktu yang tinggal 1 minggu itu, tapi tidak masalah, itu adalah bentuk ikhtiyar yang harus aku lakukan disamping doa yang tak henti-hentinya aku panjatkan.

Disaat seperti itu, keyakinanku semakin kuat untuk memilih jurusan Pendidikan Agama Islam. Entah kenapa, aku begitu mantap dengan pilihan itu. Bahkan saat menentukan 3 jurusan yang harus aku pilih, aku dengan mantap menaruh jurusan itu dipilihan pertama, dan merelakan diri menaruh Universitas yang notabennya lebih unggul dan lebih bermutu di pilihan ke-3..... yaaa tak lain tak bukan karena aku sudah begitu yakin. Pilihan itu, aku tetapkan setelah beberapa kali sholat istiqarah... semoga memang pilihan yang aku pilih juga merupakan pilihan yang diridhoi oleh Allah, begitu pikirku saat itu.

Alasan terkuatku saat itu, adalah aku ingin menjaga keistiqomahanku dalam kebaikan. Aku berharap dengan berada di lingkungan orang-orang baik dan terus mempelajari hal-hal yang baik akan menjagaku agar senantiasa dalam kebaikan....Amiin.  Karena, jujur saja, aku termasuk orang yang mudah terpengaruh dengan lingkungan, makanya aku sedikit takut dengan lingkungan yang labil. Padahal, tidak seharusnya begitu, sebagai orang yang beriman tentu ketika keyakinan kita/ideologi/ prinsip kita sudah kuat, dimanapun kita berada itu bukan masalah buat kita.... tapi aku masih ragu dengan kemampuanku bertahan diri, dan salah satu bentuk antisipasiku, adalah memilih yang insyaAllah pasti –pasti.

Dalam hal menentukan pilihan, bapak dan ibu sama sekali tidak memaksakan kehendak, justru mereka sangat memberi keleluasaan untukku, yang penting aku senang dan nyaman dengan pilihanku, maka semuanyapun akan berjalan dengan lancar, begitu anggapan mereka. Aku selalu berkata pada ibukku,
“Buk, aku pengen mengejar dunia dan akherat. Jadi keduanya seimbang, aku berhasil di dunia tapi juga tak pernah meninggalkan urusan akherat. Karena untuk apa hidup ini, karena pada akhirnya tujuan utama kita adalah akherat. Sebisa mungkin kita jadikan dunia sebagai jalan kita meraih kebahagiaan di akherat kelak...”
Itu adalah, hal yang aku gunakan untuk menenangkan hati kedua orangtuaku, karena tanpa dipungkiri, pasti meskipun hanya sedikit, terbesit dalam hati keduanya keinginan agar aku melanjutkan ke jurusan yang lebih diunggulkan, sebut saja di bidang kesehatan.... tapi mereka cukup bijaksana dengan merelakanku, dan mendoakanku mendapatkan hal terbaik sesuai keinginanku.

Setiap hari, aktivitasku selalu begitu-begitu, belajar...belajar dan belajar.... harapan untuk lolos snmptn sangat besar, maka usahapun juga harus besar pula. Dalam setiap saatpun aku tak henti-hentinya meminta pada Allah,
“Ya Allah, sungguh hambamu ini sangat ingin diterima di pilihan pertama, hamba ingin selalu berkumpul dengan orang-orang baik, berada dalam kebaikan. Jika menurutmu disana hamba akan mendapat kebaikan, dan itu adalah baik untuk hidup hamba ke depannya, maka mudahkanlah jalannya. Tapi sungguh engkau lebih tahu mana yang terbaik bagiku, maka jika itu bukan yang terbaik, tunjukkanlah jalan yang lebih baik dari itu dan mudahkanlah jalannya.....”
Seminggu mempersiapkan tes snmptn, membuat hatiku tertata kembali. Aku sudah bisa memulai membangun istana impian yang lebih indah lagi dari istana impian yang telah hancur kemarin. Yaaa... berkumpul dengan teman-teman yang memberi semangat dan motivasi membuatku mampu tersenyum kembali....:-)

Sehari sebelum tes snmptn, tepat tgl 30 Mei 2011.... aku mengecek lokasi tempat dimana aku besok akan menjalani tes. Karena aku dijalur IPC, aku mendapat lokasi di UIN SUKA, tepatnya di fakultas syariah dan kebetulan itu masih satu gedung, hanya bersebelahan dengan fakultas impianku, TARBIYAH.... hehehehe...

Sore sekitar pukul 15.30, aku dan temanku Prita Wahyuni, berangkat dari rumah. Aku hanya boncengan dengan Prita, lebih tepatnya aku yang nebeng, hehehe... Jam 4, kita sudah sampai di UIN. Dan setelah berada di fakultas yang aku cari, aku tersadar, aku lupa gak bawa catatan nomer ruangannya berapa. Alhasil aku harus sms kakakku yang ada di rumah, untuk melihat nomer ruanganku. Setelah mencari beberapa saat, akhirnya ketemu juga,  lantai empat, ruang paling ujung.... hadehhh, dicari-cari ternyata, ruangannya mencil di lantai paling atas dan ruangan paling ujung.... bener-bener ruangan penghabisan.
Saat itu aku ingin, mencoba masuk ruangan dan mencari tempat dudukku, tapi ternyata ruangannya masih terkunci dan nampaknya nomer ujiannya juga belum ditempel... hmmm agak kecewa sih, padahal aku ingi sedikit mempraktekan teorinya mb Nita, -duduk di kursi ujian , terus berdoa deh. Hehehe- tapi tak kehabisan ide, akupun berdoa tepat di depan pintu ruangan tesku....

Usai itu, kita beranjak pergi menuju ke UGM, dimana Prita mendapat lokasi tes disana, tepatnya di fakultas Ekonomi dan bisnis. Kita janjian mau ditemenin sama mb Nita. Janjian ketemu di depan bunderan UGM, sekitar jam 5... cukup lamaaaaaaa benget kita nunggu, sambil duduk-duduk kaya orang hilang gitu deh, namanya orang nunggu, semenitpun rasanya udah sejam hehehehe.... tapi beneran ini lama bangetttt, ternyata mb Nita nya masih praktikum, hadehhhh....

Ekspresi orang yg sedang menanti kedatangan seseorang

Ekspresi sebel, akibat kelamaan nunggu

NB: kedua foto diatas dilakukan oleh bintang iklan loh....
Iklan helm, kalieee hehehe
Baru sekitar setengah 6, saat hari udah mulai gelap, mb Nita baru muncul. Setelah muter-muter bentar dan alhamdulillah langsung dapet ketemu ruangannya. Kita beranjak pulang dan mampir sebentar ke Maskam UGM buat sholat magrib, karena aku sedang ada uzur, maka aku hanya menemani Prita...



foto diatas diambil beberapa jam sebelum kita menjalani tes snmptn

Sepulangnya dari maskam, aku tak langsung pulang. Aku dibawa muter-muter sama Prita, mampir sebentar ke rumah neneknya... hehehehe.... alhasil sampai di rumah sekitar pukul stengah 8 malam. Hanya sempat belajar sebentar, aku langsung beranjak tidur, menyiapkan energi untuk pertarungan esok hari. SMANGATTTTTT

PERTEMPURANPUN TIBA

Dengan persiapan matang, aku siap menjalani tes hari itu juga. Tes dilaksanakan jam 07.30-12.00. ibukupun tak luput menyiapkan bekal makanan ringan untukku. Aku berangkat diantar bapak, sekalian jalan berangkat kerja. Jam 06.00 pagi udah jalan dari rumah, sekitar pukul 06.30 udah sampai di lokasi. Di ruangan itu, aku tiba paling pertama, hmmmm.... udah menjadi kebiasaanku di SMA sih, menjadi orang pertama yang bukain pintu.

Mencari tempat dudukku dan dengan nyaman dan santai aku duduk. Mulutku sedikit komat, kamit.... sejenak berdoa mohon kelancaran dan kemudahan pada Allah. Kemudian aku, membuka buku-buku latihan soal, kembali mengulang materi yang mungkin akan keluar.... lumayan lama sampai akhirnya satu demi satu peserta lainnya masuk ke dalam ruangan juga. Kebetulan, tempat dudukku berada paling belakang, pojok dekat dengan AC. Hadehhhhh... dinginnnnnn, ditambah lagi ternyata mengerjakan soal dengan kursi ala mahasiswa, cukup membuat punggung pegel-pegel. Hmmmm tak ayal, aku hanya bertahan duduk di tempat dudukku dan tak beranjak ke mana-mana meskipun ada waktu untuk istirahat.

Alhamdulillah, 2 hari berlalu tes itu berjalan lancar, setelahnya aku harus menunggu sekitar sebulan untuk mengetahui hasilnya. Eng ing eng..... deg..deg..deg,

0 komentar:

Posting Komentar