PENANTIAN
YANG MENDEBARKAN
Setelah menentukan
6 pilihan, saat-saat terberat selanjutnya adalah saat menanti hasil pengumuman,
tepatnya tgl 18 Mei 2011.
Masa-masa sebelum
hari H tiba, aku lalui dengan lumayan santai tapi tetap ada rasa deg-degan
juga.... heheheee. Entah kenapa, tanpa sengaja pagi sebelum berangkat sekolah,
aku biasa menonton tayangan tausiyah yang rutin ada di MNCTv. Pagi itu,
kebetulan giliran tausiyahnya ustad Yusuf Mansyur, dan ada segmen dimana beliau
menyinggung masalah siswa-siswa yang sedang sibuk mencari perguruan tinggi,
kata beliau gini, (kurang lebihnya)
“ Sekarang, bagi
putra-puti kita yang mungkin sedang sibuk mencari perguruan tinggi. Sudah gak
usah bingung-bingung, minta sama Allah. Dan lebih mantapnya lagi, kita pergi ke
universitas yang kita inginkan, kita datang ke sana saat sampai di pintu
gerbang, Sholawat deh 3x.... terus berdoa... “Masa Allah,Yaa Allah ini ya
Allah.... di sini saya ingin menuntut ilmu..” setelah itu cari masjidnya, lalu
sholat disana, terus minta lagi sama Allah... “Ya Allah.... saya ingin sekali
diterima di sini, menuntut ilmu di tempat ini... saya ingin engkau yang
memanggilku ke sini ya Allah.. Ya Allah, aku pengen kuliah di sini, tolong ya
Allah jika memang itu baik untukku maka mudahkanlah jalannya, namun jika itu
bukan yang terbaik maka tunjukkanlah mana yang lebih baik dan mudahkanlah
jalannya.” udah deh, kalau semuanya udah dipasrahin sama Allah, dan kita udah
usaha... dijamin nanti universitasnya yang nyari kita, buka kita yang nyari
mereka.... nanti kita yang dipanggil ke sana.... lha terus gimana kalau
universitasnya ada di luar negeri dan gak memungkinkan kita pergi ke sana,
gampang.... buka aja internet, cari gambar universitas yang kita pengenin,
terus berdoa di hadapan gambarnya... beres kan.... (tambah beliau)”
Nyegir...nyengir
saat mendengar tausyiah beliau, hehehe.... dan seketika itu, aku berucap akan
mempraktikan ilmu dari ustad Yusuf Mansyur tersebut.
Dan benar, aku
menceritakan hal tersebut pada teman-temanku. Akupun mengajaknya untuk
menjalankan misi tersebut. Tepat 6 Mei 2011, aku dengan temanku, Anik Kurniati boncengan dengan motor
pergi menuju kampus pertama (UIN SUKA) dimana itu adalah kampus impianku.
Di sana meski sempat bingung,
muter-muter cari masjid kampusnya, akhirnya tepat sekitar jam 9nan kita bisa melaksanakan sholat dhuha
di sana. Aku berdoa dengan sungguh-sungguh seperti yang dikatakan ustad
YM,..... dan setelah untuk beberapa saat berada di sana sempat mengabadikan
diri dengan berfoto dlll.....
Ni
view d dalam masjid, sesaat setelah kita sholat
Sok
gak sengaja difoto, padahal aku bilang ke Anik,
“Ukh,
tolong fotoin dari belakang yaa’’
Dan
dirasa telah cukup, kita melaju menuju kampus 2 (UNY) yang merupakan kampus
impian Anik. Karena kita udah
sholat dhuha di maskam UIN, kita memutuskan untuk sholat dzuhur di maskam UNY
(Masjid Muhajahidin). Sebelumnya kita mampir ke Islamic Book Fair yang ada di
GOR UNY, lihat ini itu, dan beli beberapa buku... setelah waktu dzuhur tiba
barulah kita memutuskan untuk bersegera ke masjid tujuan awal kita. Setelah
mikir-mikir, karena kita masih ingin lihat-lihat di IBF dan biar gak usah
parkir 2x, akhirnya kita memutuskan untuk jalan kaki menuju masjid. Hmmmmm
deket sih, gak begitu jauh dari gor, tapi namanya juga jalan kaki, rasa-rasanya
jadi lumayan jauh juga hehehehe....
Untuk beberapa saat kami ada di sana, sholat dzuhur dan sempat lihat suasana sekitar, maklum saja namanya di tempat baru pertama kali dikunjungi, mata gak mau berhenti berputar, melirik setiap sudut dan setiap arah....
Di perjalanan
menuju ke GOR, setelah sholat... aku dan Anik tak berhenti ngobrol ini itu...
ya apa lagi kalau bukan seputar khayalan-khayalan kita untuk bisa di terima di
perguruan tinggi impian kita.
“Eh... besok kamu,
kalau diterima, fakultasmu yang itu tu Na....” ucap Anik saat kita melintas di
depan Fakultas Bahasa dan Sastra
Indonesia.
“Padahal aku gak
sengaja loh milih jurusan itu, maksudku tuh mau milih jurusan pendidikan bahasa
Indonesia, eh.... ternyata keliru...”
“Loh, kok bisa eh
Na... itu kan beda, bahasa itu ada yang murni ada yang pendidikan. Lha terus
gimana kalau kamu diterima di jurusan itu??”
“Hehehehe.... ya
udah, kalau diterimanya di jurusan itu berarti memang udah jalannya yang
terbaik itu, yaaa... harus diterima, tapi aku masih sangat berharap diterimanya
di UIN.”
Memang entah
kenapa, yang awalnya aku binggung menentukan pilihan, pada saat-saat akhir aku
mendapat keyakinan kuat dan kemantapan untuk bisa diterima di UIN jurusan
Pendidikan Agama Islam.
Saat kembali ke IBF dan muter sana sini, gak terasa waktu sudah menjelang sore. Ketika ingin pulang gak sengaja kita lihat pengumuman bahwa akan ada talkshow bersama Habiburrahman El-Shirazy, Howwwwwww kebetulan banget, aku suka dengan karya-karya beliau, dan belum lama ini aku kesemsem sama karya beliau, novel Ketika Cinta Bertasbihnya yang tak sengaja aku beli karena tugas bahasa indonesia yang mengharuskanku membeli sebuah novel untuk diresensi. Alhasil aku dan Anik menunda kepulanganku demi menyaksikan talkshow itu. Dan meskipun harus dibela-belain berdiri berjam-jam, tidak kebagian tempat duduk karena untuk beberapa menit sebelum acara dimulai, kita tinggal untuk sholat Ashar.
0 komentar:
Posting Komentar