Pages

Labels

Test Footer 2

Rabu, 05 September 2012

Skenario Terindah Allah part 2


PENANTIAN YANG MENDEBARKAN

Setelah menentukan 6 pilihan, saat-saat terberat selanjutnya adalah saat menanti hasil pengumuman, tepatnya tgl 18 Mei 2011.

Masa-masa sebelum hari H tiba, aku lalui dengan lumayan santai tapi tetap ada rasa deg-degan juga.... heheheee. Entah kenapa, tanpa sengaja pagi sebelum berangkat sekolah, aku biasa menonton tayangan tausiyah yang rutin ada di MNCTv. Pagi itu, kebetulan giliran tausiyahnya ustad Yusuf Mansyur, dan ada segmen dimana beliau menyinggung masalah siswa-siswa yang sedang sibuk mencari perguruan tinggi, kata beliau gini, (kurang lebihnya)

“ Sekarang, bagi putra-puti kita yang mungkin sedang sibuk mencari perguruan tinggi. Sudah gak usah bingung-bingung, minta sama Allah. Dan lebih mantapnya lagi, kita pergi ke universitas yang kita inginkan, kita datang ke sana saat sampai di pintu gerbang, Sholawat deh 3x.... terus berdoa... “Masa Allah,Yaa Allah ini ya Allah.... di sini saya ingin menuntut ilmu..” setelah itu cari masjidnya, lalu sholat disana, terus minta lagi sama Allah... “Ya Allah.... saya ingin sekali diterima di sini, menuntut ilmu di tempat ini... saya ingin engkau yang memanggilku ke sini ya Allah.. Ya Allah, aku pengen kuliah di sini, tolong ya Allah jika memang itu baik untukku maka mudahkanlah jalannya, namun jika itu bukan yang terbaik maka tunjukkanlah mana yang lebih baik dan mudahkanlah jalannya.” udah deh, kalau semuanya udah dipasrahin sama Allah, dan kita udah usaha... dijamin nanti universitasnya yang nyari kita, buka kita yang nyari mereka.... nanti kita yang dipanggil ke sana.... lha terus gimana kalau universitasnya ada di luar negeri dan gak memungkinkan kita pergi ke sana, gampang.... buka aja internet, cari gambar universitas yang kita pengenin, terus berdoa di hadapan gambarnya... beres kan.... (tambah beliau)”

Nyegir...nyengir saat mendengar tausyiah beliau, hehehe.... dan seketika itu, aku berucap akan mempraktikan ilmu dari ustad Yusuf Mansyur tersebut.

Dan benar, aku menceritakan hal tersebut pada teman-temanku. Akupun mengajaknya untuk menjalankan misi tersebut. Tepat 6 Mei 2011, aku dengan temanku, Anik Kurniati boncengan dengan motor pergi menuju kampus pertama (UIN SUKA) dimana itu adalah kampus  impianku. 
Di sana meski sempat bingung, muter-muter cari masjid kampusnya, akhirnya tepat sekitar  jam 9nan kita bisa melaksanakan sholat dhuha di sana. Aku berdoa dengan sungguh-sungguh seperti yang dikatakan ustad YM,..... dan setelah untuk beberapa saat berada di sana sempat mengabadikan diri dengan berfoto dlll.....
 
Ni view d dalam masjid, sesaat setelah kita sholat

 
Sok gak sengaja difoto, padahal aku bilang ke Anik,
“Ukh, tolong fotoin dari belakang yaa’’
 
Dan dirasa telah cukup, kita melaju menuju kampus 2 (UNY) yang merupakan kampus impian Anik. Karena kita udah sholat dhuha di maskam UIN, kita memutuskan untuk sholat dzuhur di maskam UNY (Masjid Muhajahidin). Sebelumnya kita mampir ke Islamic Book Fair yang ada di GOR UNY, lihat ini itu, dan beli beberapa buku... setelah waktu dzuhur tiba barulah kita memutuskan untuk bersegera ke masjid tujuan awal kita. Setelah mikir-mikir, karena kita masih ingin lihat-lihat di IBF dan biar gak usah parkir 2x, akhirnya kita memutuskan untuk jalan kaki menuju masjid. Hmmmmm deket sih, gak begitu jauh dari gor, tapi namanya juga jalan kaki, rasa-rasanya jadi lumayan jauh juga hehehehe....

Untuk beberapa saat kami ada di sana, sholat dzuhur dan sempat lihat suasana sekitar, maklum saja namanya di tempat baru pertama kali dikunjungi, mata gak mau berhenti berputar, melirik setiap sudut dan setiap arah....
Di perjalanan menuju ke GOR, setelah sholat... aku dan Anik tak berhenti ngobrol ini itu... ya apa lagi kalau bukan seputar khayalan-khayalan kita untuk bisa di terima di perguruan tinggi impian kita.
“Eh... besok kamu, kalau diterima, fakultasmu yang itu tu Na....” ucap Anik saat kita melintas di depan Fakultas  Bahasa dan Sastra Indonesia.
“Padahal aku gak sengaja loh milih jurusan itu, maksudku tuh mau milih jurusan pendidikan bahasa Indonesia, eh.... ternyata keliru...”
“Loh, kok bisa eh Na... itu kan beda, bahasa itu ada yang murni ada yang pendidikan. Lha terus gimana kalau kamu diterima di jurusan itu??”
“Hehehehe.... ya udah, kalau diterimanya di jurusan itu berarti memang udah jalannya yang terbaik itu, yaaa... harus diterima, tapi aku masih sangat berharap diterimanya di UIN.”
Memang entah kenapa, yang awalnya aku binggung menentukan pilihan, pada saat-saat akhir aku mendapat keyakinan kuat dan kemantapan untuk bisa diterima di UIN jurusan Pendidikan Agama Islam.

Saat kembali ke IBF dan muter sana sini, gak terasa waktu sudah menjelang sore. Ketika ingin pulang gak sengaja kita lihat pengumuman bahwa akan ada talkshow bersama Habiburrahman El-Shirazy, Howwwwwww kebetulan banget, aku suka dengan karya-karya beliau, dan belum lama ini aku kesemsem sama karya beliau, novel Ketika Cinta Bertasbihnya yang tak sengaja aku beli karena tugas bahasa indonesia yang mengharuskanku membeli sebuah novel untuk diresensi. Alhasil aku dan Anik menunda kepulanganku demi menyaksikan talkshow itu. Dan meskipun harus dibela-belain berdiri berjam-jam, tidak kebagian tempat duduk karena untuk beberapa menit sebelum acara dimulai, kita tinggal untuk sholat Ashar.





0 komentar:

Posting Komentar