Pages

Labels

Test Footer 2

Kamis, 16 Mei 2013

Kembalikan Semuanya Pada Allah



Manusia sebagai makhluk biasa, tidak bisa dipungkiri sekuat-kuatnya ia berupaya untuk senantiasa berperilaku sempurna dalam kebaikan, namun bagaimana pun juga ia tidak akan terhindar dari yang namanya khilaf dan salah, karena memang hal tersebut adalah fitrah manusia.

Bahkan Allah sendiri telah mengisyaratkan akan sifat-sifat buruk manusia itu dalam kitab suci Al-Qur’an,

Tak bisa disangkal, sebagai manusia biasa sering kali kita tersulut amarah, ketika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak/ kemauan kita. Kita sering kecewa yang akhirnya membuat kita membenci sesuatu.

Banyak hal yang membuat diri manusia itu berada dalam kondisi yang begitu buruk, serba tidak nyaman dan jiwa begitu tak terkontrol. Mungkin karena beban masalah yang sedang dihadapi, mungkin juga karena fisik yang terlalu lelah sehingga membuat jiwa sulit untuk dikendalikan.

Mungkn kita akan menjadi manusia yang begitu egois, begitu tak peduli bahkan dengan orang-orang terdekat kita sekalipun, meski sebelumnya mereka adalah orang-orang yang begitu dekat dengan kita.

Entah, kenapa, kita akan begitu kekeh memegang apa yang sesuai kehendak hati, ketika ada hal yang mencoba menghalangi apa yang kita inginkan, maka dengan kerasnya kita akan bersikap tak suka. Yaa... pantas saja,

وكان الإنسان أكثر شيء جدلا ...

“....Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.”(QS. Al-Kahfi(18):54)

Tak bisa dipungkiri, manusia punya sifat banyak membantah, membantah tentang hal-hal yang tidak sejalan dengan keinginan kita. Jika itu dalam hal yang positif, tentu tak akan menjadi masalah, namun bagaimana jika suka membantah itu dalam hal-hal yang sungguh tidak wajar, karena hal sepele saja kita bantah mati-matian, hingga akhirnya hanya akan mengotori hati nurani kita. Membuat hati kita dilingkupi oleh rasa benci dan tidak terima. Astagfirullahal ‘adzim...

Belum lagi jika kondisi fisik yang begitu lelah. Kegiatan dan seabrek aktivitas yang dijalani sering kali membuat tubuh kita kewalahan dan begitu kelelahan. Ketika tubuh begitu lelah, terkadang hati pun mudah tersulut amarah akan hal-hal yang sepele. Kita akan mudah mengeluh dan terus mengeluh... benar memang yang difirmankan-Nya

إن الإنسان خلق هلوعا

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. (QS. (70):19)


Ketika kita terlalu fokus dengan segala masalah dan kepenatan yang kita alami, maka kita bisa menjadi manusia yang begitu dzalim terhadap orang-orang di sekitar kita. Tanpa sebab apapun kita bisa memusuhinya, karena hal sepele saja kita menjadi begitu benci terhadapnya, kita bisa marah-marah dengan sendirinya. 

Ujung-ujungnya kita hanya mengeluhkan akan kondisi diri yang terasa begitu tak beruntung. Mengeluhkan kondisi diri yang tak seberuntung orang lain dan hal-hal lain yang penuh ketdak puasan. Padahal dengan jelas nikmat begitu melimpah dalam diri. Sekali lagi, benar memang......
إن الإنسان لظلوم كفار...
“....Sesungguhnya manusia itu, sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim(14): 34)

Yaa... banyak alasan yang bisa memincu kondisi labil manusia, lalu bagaimana jika kita mengalami kondisi seperti itu???

Marilah sejenak merenung, tahan amarah yang ada dalam hati, tahan dulu gejolak emosi yang membuatmu begitu keras, lalu Kembalikan Semuanya Pada Allah.

Ketika amarah begitu memuncak..... kembalilah ingat, untuk apa kita marah???
Ketika kita mengeluh kelelahan.... kembalilah ingat, untuk dan karena apa kita berlelah-lelah???
Ketika kita mengeluh selalu kurang... kembalilah ingat, apa saja yang ada dalam diri kita???
Yaaa... kembalikan semuanya hanya pada Allah....

Amarahmu...
Lelahmu....
Dukamu...
Sukamu...
Deritamu...
Semuanya kembalikan pada Allah. Karena hanya Dia lah tempat terbaik untuk kembalinya segala urusan dan permasalahan. Hanya dengan-Nya maka segalanya akan menjadi normal kembali...

Dengan-Nya, maka rasakan segala penat yang ada di dadamu akan lepas dengan sendirinya, lelah, duka, amarah, dan derita akan berganti dengan kelegaan yang begitu melegakan.  

Segala beban dan berat yang terasa di pundak, tak kan menimbulkan keluh kesah ketika kita ingat bahwa apa yang kita lakukan adalah untuk Allah, karena Allah dan di jalan Allah.

Segala amaran yang sempat tersulut, tak kan sempat untuk berkobar semakin besar, ketika kita ingat, untuk apa kita marah?? Allah saja Maha Pemaaf, harusnya kita juga mampu menjadi pribadi yang pemaaf. Bisa menerima perbedaan dan pendapat dari orang lain.

Segala keluh akan ketidak puasan, takkan lagi keluar dari bibir, ketika hidung kita masih sanggup untuk menghirup udara dengan begitu leluasa, ketika jantung masih sanggup untuk terus berdetak, ketika orang-orang terkasih masih ada di sisi, ketika orangtua masih setia menyayangi dengan penuh kasih, lalu apa yang membuat kita Risau, galau. Apa yang membuat kita Tak bersyukur atas nikmat yang ada???

Teruslah dan teruslah merenung, ketika ada hal yang membuatmu lalai dan berbelok dari jalan-Nya, maka sejenak kendurkan urat-uratmu, aturlah napasmu, dan jernihkan pikiranmu. Kembalikan semuanya Pada Allah, maka kita akan mengerti apa yang seharusnya kita lakukan.

0 komentar:

Posting Komentar