Pages

Labels

Test Footer 2

Kamis, 28 Maret 2013

CUKUPKAH HANYA JADI PENONTON???


Huft..... sejenak menghela nafas prihatin.
Miris begitu ketika secara sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja kita menjumpai fakta kehidupan di sekitar kita. Mulai dari hal terkecil saja, disana ku dengar orangtua memarahi anaknya yang masih kecil, mengumpatnya dengan kata-kata yang tak pantas di dengar oleh seorang anak. Di tempat lain ku lihat anak tanpa sopan santun berkata kasar pada orangtuanya. 

Berjalan agak jauh lagi, di jalanan ku jumpai pemandangan yang tak sepantasnya dipertontonkan, gadis-gadis remaja dengan pakaian yang serba mini tampak di sana-sini, seolah-olah tak ada yang aneh dari dirinya, hingga mereka dengan bangganya tampil dengan penampilan seperti itu.

Semakin jauh lagi, ku temui muda-mudi saling bergelayutan mesra tanpa rasa risih. Memadu kasih dengan tanpa ikatan pernikahan. Bergandengan tangan seolah dunia milik mereka berdua. Di lain tempat ku temui teman yang punya pengetahuan agama yang begitu luas, mengerti hukum ini itu, hafal berbagai hadits namun tampak tanpa rasa bersalah berboncengan mesra dengan kawan lawan jenisnya.

Huft... berulang kali menghela nafas prihatin. Di sudut sana ku temui lagi remaja-remaja putri sedang asyik membincangkan cowok-cowok idaman mereka. Di lain tempat lagi ku dengar remaja-remaja bahkan anak-anak kecil sedang khusyuk menontot film yang tak pantas ditonton. Pikiran mereka teracuni dengan tayangan yang tak sepantasnya dikonsumsi mata.

Samar-samar juga ku dengar dari para pelajar yang berunding merancang strategi  untuk mencontek. Ada juga yang terdengar saling risuh dengan teman sendiri, tawuran di san-sini. Dan bahkan mirisnya lagi, terdengar ada yang hamil di usianya yang masih belia, disaat seharusnya ia masih mengenyam pendidikan. Terdengar banyak juga yang menikah muda, bukan karena ingin menyegerakan sunnah rasul, atau ingin menyempurnakan agama. Lebih tepatnya menikah muda karena dipaksa oleh kondisi yang memang mengharuskannya untuk segera menikah.

Yang pernah mencengangkan lagi, terdengar ada anak sma yang curhat, bahwa ia baru saja diputusin oleh pacarnya karena ia tidak mau menuruti permintaanya untuk diajak melakukan hubungan- astaqfirullah, benar-benar mengelus dada.

Terakhir terdengar, ada anak yang terpaksa meninggalkan dunia pendidikannya untuk menggungsi ke rutan, akibat aksi beraninya mencoba-coba barang haram. 

Jaman apakah ini???

Huft.... masihkah kita tutup mata, masihkah kita tutup telinga dari fakta yang ada di lingkungan kita??? Masihkah kita merasa tidak ada masalah di lingkungan kita??? Ataukah kita sudah mampu membuka mata, mampu membuka telinga namun hanya menikmatinya sebagai kicauan yang merdu bahkan pemandangan elok yang menghiasi hari-hari kita???

Ada yang berkomentar, kan tidak semuanya seperti itu, toh masih banyak juga kita jumpai kondisi yang jauh lebih baik dari itu. -Jangan terlalu mendramatisir masalahlah...!!!!       

Saya jawab: YAAAAAA, memang benar, tak sedikit orang yang jauh lebih baik dari kondisi itu. Tapi bukan bermaksud hanya menggorek-orek keburukan saja. Maksud saya hanya sekedar merenungkan dan saling mengingatkan saja. Semoga kita yang tertidur dapat segera terbangun. 

Hellowwwwww....... itu semua saudara-saudara kita juga broo...., masa kita tega melihat kondisi saudara-saudara kita terbuai dalam dunia kelam hanya karena ketidak tahuan mereka atau karena ketidak sadaran mereka. Lalu dimana kita??? Bukankah kita masih ada?? Masih bernapas kan?? Masih juga bisa bergerak dan berjalan kan?? Masih bisa berbicara??

Iya memang kenapa??? Masih belum ngeh juga??
Mereka juga menjadi tanggung jawab kita !!! sudah sepatutnya dan memang seharusnya kita beraksi, bergerak dan berupaya. Bukan hanya jadi PENONTON setia saja.

Gimana??? Masih cuek dan berkata, “biarin lah hidup dia sendiri terserah dialah mau berbuat seperti apa” .

Astaqfirullah.... ayo kita beristiqfar dan segera bangun dari tempat duduk kita, bangun dari tidur panjang kita, dan tersadar dari lamunan kita. Akankah kita bertahan berdiam  di zona nyaman kita sekarang???

Ayolah,,, ajak juga mereka, saudara-saudara kita untuk bersama-sama merasakan lezatnya iman yang kita rasakan. Ajak juga mereka untuk bisa bersama merasakan indahnya Islam dengan segala syariatnya.
 Apa hebatnya jika kebaikan hanya ada pada diri sendiri namun tidak ada pada orang-orang di sekitar kita??? Apa kita hanya ingin masuk surga sendirian aja??? Duh tega bener sih,,,
Coba lihat surat al-Mudattsir(74):1-2
Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan!”

Tuh,,, Allah dengan tegas menyuruh kita untuk segera bangun. Untuk apa??? Yaaa... untuk memberi peringatan.

Ahhh...saya kan bukan orang pintar, bukan orang yang ahli agama, hanya orang biasa-biasa aja.

“sampaikanlah walau satu ayat”

Tau sedikit lalu kita sampaikan ke orang lain,,, begitu seterusnya, jadi gak usah nunggu tahu banyak. Toh, banyak itukan relatif, mau sampai seberapa banyak???

Dah deh gak perlu alasan,,,

Tapi,,,, saya gak pandai berbicara, gak percaya diri dan banyak hal lain yang mengganjal,,,,

Hadehhhh...., masih ingat dengan salah satu hadis, yang intinya “jika ada suatu keburukan di sekitarmu maka ubahlah dengan tanganmu, jika tidak bisa maka dengan lisanmu, jika tidak itupun tidak mampu maka dengan hatimu, dan itulah selemah-lemahnya iman.”

Apa artinya???

Kita diberi pilihan, jika kita mengetahui suatu keburukan yang ada di sekitar kita, maka kita upayakan untuk mengubahnya dengan tangan (kekuasaan)atau bisa kita artikan dengan tindakan yang mampu kita lakukan.

Namun jika kita tidak mampu untuk itu, kita bisa mengubahnya dengan lisan/ ucapan kita, dalam artian kita menyeru/ memberi nasihat untuk kebaikan.
Tapi, jika itupun kita tak sanggup, maka kita upayakan dengan hati, dalam artian kita mendoakan mereka agar diberi pintu/ jalan menuju arah yang lebih baik, dan itulah selemah-lemahnya iman.

So, mau beralasan apa lagi???

Sudah saatnya kita menjadi bagian dari perubahan ini. Sudah saatnya kita menjadi aktor bukan hanya sekedar penonton pasif saja.  Agar kelak, suatu hari nanti atau mungkin sebentar lagi tak lagi, yang terdengar dari telinga kita adalah kata-kata manis penuh kasih sayang yang diucapkan orangtua pada anak-anaknya, yang terdengar dan terlihat anak-anak dengan penuh kehangatan namun tetap hormat dan patuh pada orangtua.

Ketika berjalan, yang tampak di jalanan sana-sini, gadis-gadis santun dengan jilbabnya yang berkibar. Muda-mudi berjalan dengan saling menjaga kehormatan masing-masing, saling menjaga pandangan dan tetap saling menghargai hak masing-masing.

Terdengar lirih-lirih, para pelajar berdiskusi merancang stategi untuk kemajuan bangsa. Terlihat anak-anak di sudut-sudut ruang sedang khuyuk memperdengarkan lantunan ayat suci al-qur’an. Anak-anak menonton video-video motivasi, yang kemudian menggerakkan serta membangkitkan jiwa-jiwa mereka untuk terus berkarya dan melakukan yang terbaik.

Curhatan-curhatan adik-adk kita adalah tentang kisah-kisah orang hebat yang mampu dijadikan tauladhan hidup. Tak ada keluh kegalauan hati, yang ada hanya kalimat-kalimat motivasi, pembesar jiwa.

Subhanallahu... betapa sejuknya mata ini memandang, betapa merdunya telinga ini mendengar.
Betapa...betapa dan beeeeetapaaa Rasulullahu akan bangga dan tersenyum melihat umatnya yang dulu sangat iya khawatirkan bahkan hingga detik-detik terakhir hayatnya,, kini telah menjadi umat yang besar dan kuat.
Subhanallahu... kapan itu akan benar-benar terwujud??? Jika kita tak mau bangkit, tak mau tersadar dan mencoba bergerak melakukan perubahan.
Percayalah,, tanpa tindakan itu tidak akan pernah terwujud. Mulailah dari hal terkecil dan mulailah saat ini juga...
Disini, bukan bermaksud merasa sok baik/ udah paham dengan dunia ini. Yang ada saya sendiri kembali terus mengingatkan diri ini sendiri dan tanpa ada maksud menggurui, hanya ingin saling menyapa dan mengingatkan agar setiap diri tak lalai dan terlena.
Mari bangkitkan semangat, agar tak hanya menjadi penonton namun juga aktor dari perubahan ini.... Allahu Akbar !!!!



Di bawah pohon yang rindang, di sela hembusan angin yang semilir, dan bersanding dengan kawan, di stand LDK-SuKa, menanti para mujahid yang siap bergabung di barisan dakwah ini
Yogyakarta, 27 Maret 2013

0 komentar:

Posting Komentar