Huft..... sejenak menghela nafas prihatin.

Berjalan agak jauh
lagi, di jalanan ku jumpai pemandangan yang tak sepantasnya dipertontonkan,
gadis-gadis remaja dengan pakaian yang serba mini tampak di sana-sini,
seolah-olah tak ada yang aneh dari dirinya, hingga mereka dengan bangganya
tampil dengan penampilan seperti itu.
Semakin jauh lagi,
ku temui muda-mudi saling bergelayutan mesra tanpa rasa risih. Memadu kasih
dengan tanpa ikatan pernikahan. Bergandengan tangan seolah dunia milik mereka
berdua. Di lain tempat ku temui teman yang punya pengetahuan agama yang begitu
luas, mengerti hukum ini itu, hafal berbagai hadits namun tampak tanpa rasa
bersalah berboncengan mesra dengan kawan lawan jenisnya.
Huft... berulang
kali menghela nafas prihatin. Di sudut sana ku temui lagi remaja-remaja putri
sedang asyik membincangkan cowok-cowok idaman mereka. Di lain tempat lagi ku
dengar remaja-remaja bahkan anak-anak kecil sedang khusyuk menontot film yang
tak pantas ditonton. Pikiran mereka teracuni dengan tayangan yang tak
sepantasnya dikonsumsi mata.
Samar-samar juga ku
dengar dari para pelajar yang berunding merancang strategi untuk mencontek. Ada juga yang terdengar
saling risuh dengan teman sendiri, tawuran di san-sini. Dan bahkan mirisnya
lagi, terdengar ada yang hamil di usianya yang masih belia, disaat seharusnya
ia masih mengenyam pendidikan. Terdengar banyak juga yang menikah muda, bukan
karena ingin menyegerakan sunnah rasul, atau ingin menyempurnakan agama. Lebih
tepatnya menikah muda karena dipaksa oleh kondisi yang memang mengharuskannya
untuk segera menikah.
Yang pernah
mencengangkan lagi, terdengar ada anak sma yang curhat, bahwa ia baru saja
diputusin oleh pacarnya karena ia tidak mau menuruti permintaanya untuk diajak
melakukan hubungan- astaqfirullah, benar-benar mengelus dada.
Terakhir terdengar,
ada anak yang terpaksa meninggalkan dunia pendidikannya untuk menggungsi ke
rutan, akibat aksi beraninya mencoba-coba barang haram.
Jaman apakah ini???
Huft.... masihkah
kita tutup mata, masihkah kita tutup telinga dari fakta yang ada di lingkungan
kita??? Masihkah kita merasa tidak ada masalah di lingkungan kita??? Ataukah
kita sudah mampu membuka mata, mampu membuka telinga namun hanya menikmatinya
sebagai kicauan yang merdu bahkan pemandangan elok yang menghiasi hari-hari
kita???
Ada yang
berkomentar, kan tidak semuanya seperti itu, toh masih banyak juga kita jumpai kondisi yang jauh lebih baik dari
itu. -Jangan terlalu mendramatisir
masalahlah...!!!!
Saya jawab: YAAAAAA,
memang benar, tak sedikit orang yang jauh lebih baik dari kondisi itu. Tapi bukan
bermaksud hanya menggorek-orek keburukan saja. Maksud saya hanya sekedar
merenungkan dan saling mengingatkan saja. Semoga kita yang tertidur dapat
segera terbangun.
Hellowwwwww....... itu semua saudara-saudara kita juga
broo...., masa kita tega melihat kondisi saudara-saudara kita terbuai dalam
dunia kelam hanya karena ketidak tahuan mereka atau karena ketidak sadaran
mereka. Lalu dimana kita??? Bukankah kita masih ada?? Masih bernapas kan??
Masih juga bisa bergerak dan berjalan kan?? Masih bisa berbicara??
Iya memang
kenapa??? Masih belum ngeh juga??
Mereka juga menjadi
tanggung jawab kita !!! sudah sepatutnya dan memang seharusnya kita beraksi,
bergerak dan berupaya. Bukan hanya jadi PENONTON setia saja.
Gimana??? Masih
cuek dan berkata, “biarin lah hidup dia
sendiri terserah dialah mau berbuat seperti apa” .
Astaqfirullah....
ayo kita beristiqfar dan segera bangun dari tempat duduk kita, bangun dari
tidur panjang kita, dan tersadar dari lamunan kita. Akankah kita bertahan
berdiam di zona nyaman kita sekarang???
Ayolah,,, ajak juga
mereka, saudara-saudara kita untuk bersama-sama merasakan lezatnya iman yang
kita rasakan. Ajak juga mereka untuk bisa bersama merasakan indahnya Islam
dengan segala syariatnya.
Apa hebatnya jika kebaikan hanya ada pada diri
sendiri namun tidak ada pada orang-orang di sekitar kita??? Apa kita hanya
ingin masuk surga sendirian aja??? Duh tega bener sih,,,
Coba lihat surat
al-Mudattsir(74):1-2
“Hai orang yang berkemul
(berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan!”
Tuh,,,
Allah dengan tegas menyuruh kita untuk segera bangun. Untuk apa??? Yaaa...
untuk memberi peringatan.
Ahhh...saya
kan bukan orang pintar, bukan orang yang ahli agama, hanya orang biasa-biasa
aja.
“sampaikanlah
walau satu ayat”
Tau
sedikit lalu kita sampaikan ke orang lain,,, begitu seterusnya, jadi gak usah
nunggu tahu banyak. Toh, banyak
itukan relatif, mau sampai seberapa banyak???
Dah
deh gak perlu alasan,,,
Tapi,,,,
saya gak pandai berbicara, gak percaya diri dan banyak hal lain yang
mengganjal,,,,
Hadehhhh....,
masih ingat dengan salah satu hadis, yang intinya “jika ada suatu keburukan di
sekitarmu maka ubahlah dengan tanganmu, jika tidak bisa maka dengan lisanmu,
jika tidak itupun tidak mampu maka dengan hatimu, dan itulah selemah-lemahnya
iman.”
Apa
artinya???
Kita
diberi pilihan, jika kita mengetahui suatu keburukan yang ada di sekitar kita,
maka kita upayakan untuk mengubahnya dengan tangan (kekuasaan)atau bisa kita
artikan dengan tindakan yang mampu kita lakukan.
Namun
jika kita tidak mampu untuk itu, kita bisa mengubahnya dengan lisan/ ucapan
kita, dalam artian kita menyeru/ memberi nasihat untuk kebaikan.
Tapi,
jika itupun kita tak sanggup, maka kita upayakan dengan hati, dalam artian kita
mendoakan mereka agar diberi pintu/ jalan menuju arah yang lebih baik, dan
itulah selemah-lemahnya iman.
So,
mau beralasan apa lagi???
Sudah
saatnya kita menjadi bagian dari perubahan ini. Sudah saatnya kita menjadi
aktor bukan hanya sekedar penonton pasif saja.
Agar kelak, suatu hari nanti atau mungkin sebentar lagi tak lagi, yang
terdengar dari telinga kita adalah kata-kata manis penuh kasih sayang yang
diucapkan orangtua pada anak-anaknya, yang terdengar dan terlihat anak-anak
dengan penuh kehangatan namun tetap hormat dan patuh pada orangtua.
Ketika
berjalan, yang tampak di jalanan sana-sini, gadis-gadis santun dengan jilbabnya
yang berkibar. Muda-mudi berjalan dengan saling menjaga kehormatan
masing-masing, saling menjaga pandangan dan tetap saling menghargai hak
masing-masing.
Terdengar
lirih-lirih, para pelajar berdiskusi merancang stategi untuk kemajuan bangsa.
Terlihat anak-anak di sudut-sudut ruang sedang khuyuk memperdengarkan lantunan
ayat suci al-qur’an. Anak-anak menonton video-video motivasi, yang kemudian
menggerakkan serta membangkitkan jiwa-jiwa mereka untuk terus berkarya dan
melakukan yang terbaik.
Curhatan-curhatan
adik-adk kita adalah tentang kisah-kisah orang hebat yang mampu dijadikan
tauladhan hidup. Tak ada keluh kegalauan hati, yang ada hanya kalimat-kalimat motivasi,
pembesar jiwa.
Subhanallahu...
betapa sejuknya mata ini memandang, betapa merdunya telinga ini mendengar.
Betapa...betapa
dan beeeeetapaaa Rasulullahu akan bangga dan tersenyum melihat umatnya yang
dulu sangat iya khawatirkan bahkan hingga detik-detik terakhir hayatnya,, kini
telah menjadi umat yang besar dan kuat.
Subhanallahu...
kapan itu akan benar-benar terwujud??? Jika kita tak mau bangkit, tak mau
tersadar dan mencoba bergerak melakukan perubahan.
Percayalah,,
tanpa tindakan itu tidak akan pernah terwujud. Mulailah dari hal terkecil dan
mulailah saat ini juga...
Disini,
bukan bermaksud merasa sok baik/ udah paham dengan dunia ini. Yang ada saya
sendiri kembali terus mengingatkan diri ini sendiri dan tanpa ada maksud
menggurui, hanya ingin saling menyapa dan mengingatkan agar setiap diri tak
lalai dan terlena.
Mari
bangkitkan semangat, agar tak hanya menjadi penonton namun juga aktor dari
perubahan ini.... Allahu Akbar !!!!
Di bawah pohon yang rindang, di sela hembusan
angin yang semilir, dan bersanding dengan kawan, di stand LDK-SuKa, menanti
para mujahid yang siap bergabung di barisan dakwah ini
Yogyakarta, 27 Maret 2013
0 komentar:
Posting Komentar