#Catatan hati Akhwat
Siapakah dia??
Dia juga makhluk ciptaan Allah kan?? Lalu apa
bedanya dengan yang lain?? Bukankah setiap manusia diciptakan Allah sama.
Kemudian dalam perjalanannya yang membedakan hanyalah tingkat ketaqwaannya. Nah,,,
itu dia yang bedain, kenapa kemudian ada yang disebut IKHWAN. Ckkckckckck....
ini bukan berarti namanya Ikhwan lohhh, jadi jangan Ge-Er yaa yg kebetulan
punya nama Ikhwan, tapi ini emang sebutan kerennya untuk mereka.
Mereka yang beda dengan kaum adam biasanya, lalu
kenapa ??? adakah yang spesial sehingga harus kita perbincangkan???
Saya jawab, JELAS ADA !!!
Ingat firman Allah yang ini,
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebagian dari harta mereka....” (QS.An-Nisaa’(4):34)
Kenapa mereka begitu spesial apalagi didalam
perbincangan kaum Akhwat, tak lain tak bukan karena mereka diciptakan sebagai
pemimpin bagi kaum wanita. Tak salah dan tak heran jika kami-para akhwat- tak
dipungkiri selalu menyisipkan sepenggal harapan dalam doanya untuk diberikan seorang
qowwam,, yang sesuai dengan harapan. Yaa... seorang IKHWAN. Ada apa dengan
IKHWAN ???
Dia
yang menundukkan pandangannya ketika tak sengaja harus berpapasan dengan kaum
hawa,
Dia
yang mengisi hari-harinya dengan penuh kemanfaatan
Dia
yang tak membiarkan hari-harinya terlewat dari membaca dan mentadaburi
Al-Qur’an
Dia
yang rela menghabiskan waktunya untuk perjuangan dakwah, disaat teman-teman
yang lain asyik larut dalam hiruk-pikuk kebahagiaan yang fana
Dia
yang rela menghidupkan malam-malamnya dengan qiyamul lail, disaat
teman-temannya yang lain baru saja beranjak menuju tempat tidurnya seusai pesta
semalam suntuk
Dia
yang rela memperjuangkan waktu sibuknya untuk sejenak menghadap Rabb-Nya dalam
kekhusyukan dhuha
Dia
yang hatinya terpaut pada masjid,
ringan
langkahnya untuk menuju majelis ilmu
Dia
yang rela dalam sehari berpindah-pindah tempat menjejakki bumi Allah demi untuk
tegaknya kalimatullah
Dia
yang rela menyisihkan harta yang dimiliki untuk sedekah dan berbagi bagi sesama
Dia
yang meskipun dalam kesibukannya tak pernah lalai untuk senantiasa berbakti
pada orangtua,
lembut peranggainya, halus tutur katanya pada
orangtua
Dia
yang dalam ketegasannya namun tetap menunjukkan kasih sayang pada
saudara-saudaranya
Dia
yang berupaya tanggung jawab atas amanah yang teremban dipundaknya
Dia
yang tak lalai untuk terus menuntut ilmu-Nya
Dia
yang mulutnya tak enggan untuk senantiasa menyeru pada yang Haq serta mencegah
dari yang bathil
Dia
yang meski sibuk berdakwah, namun tetap tak lalai akan ibadah dirinya....
Banyak alasan kenapa harus IKHWAN itu..., selain
dia adalah pemimpin bagi wanita, pemimpin bagi keluarga dan tentunya pemimpin
bagi lingkungannya juga. Ia juga berperan dalam mendidik anak-anaknya nanti,
anak yang kelak akan diandalkan sebagai jundi-jundi Allah, sebagai penerus
estafet perjuangan dakwah, penerus perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan
kalimatullah.
Ia juga pendidik bagi kita (akhwat) sebagai
istrinya, sehingga kelak terwujud wanita sholihah, istri sholihah dan ummahat
sholihah. Ia yang akan mengarahkan serta membimbing ketika istri lalai dan
lupa... dan banyak lagi alasan kenapa harus IKHWAN.
Lalu, apakah setiap apa yang kita harapkan akan
sama persis, sempurna seperti yang kita harapkan itu?? Karena hakikatnya tak
ada manusia yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik-Nya. Dan paling
tidak kita hamba-Nya masih punya kesempatan untuk berikhtiar dengan berupaya
meneladani sosok manusia pilihan Allah yang memang Allah utus sebagai pemberi
petunjuk dan pembawa kabar gembira bagi kita-umat Muslim- yaitu
Rasulullah SAW.
“Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah
untuk wanita-wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula).” (An
Nuur (24):26)
Jadi tak pantas jika kita hanya berharap akan
mendapat seorang qowwam yang seperti harapan Allah, namun kita sendiri tak
berupaya menjadikan diri kita seperti harapan Allah. Janji Allah seperti yang tersurat
dalam ayat diatas. So,, mau yang seperti apa diri kita??? Semuanya
tergantung pada diri kita sendiri. Kita pasti tahu mana yang terbaik untuk
kita.
Tapi yang tak boleh luput dari perhatian kita,
jangan sampai niat kita memperbaiki diri hanya untuk keinginan semu yang
semata-mata ingin mendapat sosok terbaik, karena tak pantas kita meniatkan
ibadah atau amalan kita hanya untuk hal yang sifatnya semu, karena hakikatnya
segala amal itu kita niatkan hanya untuk dan karena Allah semata, Penguasa
serta Pemilik hidup ini.
Semoga hati-hati ini senantiasa dituntun untuk
selalu lurus dalam berniat,,,
Ya Rabb,,, engkau Yang Maha
Rahman
diri ini begitu hina, tak
pantas merindu pesona sang elang
Ya Rabb,,, engkau Yang Maha
Rahim
hati ini begitu lemah, tak
kuasa menghalau hempasan pesona sayap sang elang
Ya Rabb,,, Engkau dan hanya
Engkau
Engkau yang ku harap menjaga
diri dan hati ini,
Agar kering dan gersangnya tak
sampai tandus,
Agar panas dan teriknya tak
sampai membakar,
Agar perih dan linunya tak
sampai mengucurkan darah serta nanah,
Sungguh hanya Pada-Mu ya
Rabb...
Yang mampu menyiram kering dan
gersangnya
Yang mampu meneduhkan panas dan
teriknya
Yang mampu mengobati perih dan
linunya
Hanya pada Karunia-Mu,,,
Agar sampai indah pada saatnya
Elang terbang dengan membawa
sekuntum mawar di paruhnya
Wahai diri
juga para akhwat fillah, yang senantiasa mengharap agar Allah menjaga diri dan
hati agar dalam ketaatan pada-Nya. Tak dipungkiri, sekuat kita menghalau,
sekuat itu pula hempasan angin menerpa. Namun semoga tak sampai menerbangkan,
dan menghempaskan dalam jurang kenistaan, smoga Allah menjaga sampai kelak
terbingkai indah dalam satu frame ikatan suci.
Menutup
malam sunyi, hening dan begitu kelu ini dengan hati penuh pengharapan, dan
penghambaan. Rabb, jaga Diri ini, jaga Hati ini!!!!
0 komentar:
Posting Komentar