Pages

Labels

Test Footer 2

Kamis, 04 Oktober 2012

HIDAYAH DATANG DARI MANA SAJA


HIDAYAH DATANG DARI MANA SAJA

Setiap orang pasti punya pengalaman berbeda-beda dalam perjalanannya menemukan ALLAH. Beruntung bagi mereka yang mungkin sejak kecil/ sejak dini telah terkondisi dan terarah hidupnya di jalan Allah. Tapi bukanlah hal yang memalukan atau hina pula, bagi orang-orang yang baru merasakan /menemukan Allah disaat dewasanya atau setelah mereka melakukan hal-hal yang sangat dilarang oleh-Nya, sungguh mereka merupakan orang-orang yang beruntung pula, karena Allah memberi hidayah kepada hambanya yang dikehendaki-Nya.

Seperti kisah ini..... kisah pengalaman seorang akhwat yang kebetulan pernah bercerita kepadaku. Ku tulis bukan bermaksud mengungkap keburukan seseorang, tapi semata agar kita bisa mengambil ibrah darinya....

Dulu... ketika masih duduk di bangku SMP hingga menginjak SMA, ia sempat mengalami gejolak-gejolak layaknya yang dialami kaum muda. Virus merah jamu, begitu kita bisa menyebutnya.... sempat merasakan jatuh cinta dan sampai mengikat suatu hubungan... emmm sebut saja PACARAN.

Meskipun waktu dulu, pacarannya masih sangat aneh.... hanya sekedar sms-an saja. Tak berani jalan bareng karena takut ketahuan orangtua.

Hubungan itu berjalan cukup lama... sampai mereka merasa sudah bener-bener sehati- ceileh...  

 Hingga suatu saat, Allah mulai menunjukkan jalannya...
Ketika ia duduk di bangku SMA, entah kenapa bisa, ia didaulat untuk menjadi ketua kemuslimahan di keanggotaan ROHIS. Ia menerima amanah itu meskipun ia merasa tak pantas.

Disaat ia menerima amanah itu ia masih menjalin hubungan dengan teman ikhwannya itu. Sebenarnya ia sudah mulai merasa gak nyaman dengan kondisi yang seperti itu. Ia ingin mengakhiri hubungan itu tapi ia masih beum rela jika harus berpisah dengan ikhwan yang sudah begitu sehati dengannya.

Hingga suatu siang, di masjid sekolah, di forum kajian dimana saat itu sedang membahas tentang PACARAN dalam pandangan ISLAM. Saat forum itu berlangsung, ditengah-tengah acara ia seketika menangis sesenggukan.... bagi sebagian temen-temen dekatnya, mereka tahu kenapa ia menangis. Tapi sebagian lagi tak tahu kenapa ia menangis begitu hebatnya. Makum saja karena hubungannya dengan ikhwan itu sangat tertutup, tak banyak orang tahu kecuali yang dekat dengannya. Bahkan mungkin banyak orang gak mengira kalau ia menjalin suatu hubungan, karena banyak orang melihat ia tampak seperti anak yang baik-baik saja, kalem dan tak aneh-aneh. Sang murobi pun tak mengetahui perihal hal tersebut.

Tapi tanpa sepengetahuannya, sang murobi dibelakangnya menanyakan perihal tangisnya pada temen-temen dekatnya.

Sejak saat itu, ia bertekad untuk berhijrah. Ia dengan mantap memuali perubahannya ke arah kebaikan. Ia mengakhiri hubungannya dengan teman ikhwannya itu.... hingga ia tak ingin mengulangi kesalahannya lagi.

Kini ia berusaha untuk istiqomah di jalan-Nya, bersama kawan-kawan yang juga saling mengingatkan dalam kebaikan....

Begitulah, kisahnya.... aku mengulum senyum saat mendengarkan kisahnya. Allah memang memberi hidayah lewat apa saja, dari mana saja, kapan saja dan untuk siapa saja sesuai kehendaknya. Bersyukurlah kita yang bisa merasakan hidayah dan petunjuk-Nya itu...
Semoga Allah senantiasa mencurahkan hidayah dan petunjuk-Nya. Menuntun langkah kita, agar tetap istiqomah berada di jalan yang lurus, Jalan lurus bagi orang-orang yang beriman.... Amiin :-)

Allah berfirman yang artinya “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).

0 komentar:

Posting Komentar