Pages

Labels

Test Footer 2

Jumat, 24 Agustus 2012

AYAH THE INSPIRING AND GOOD MOTIVATOR


AYAH THE INSPIRING AND GOOD MOTIVATOR

SUBHANALLAH... begitu kesan pertama saat mendengar kisah dari Ustad Jamal- afwan kalau tidak salah, karena saya sedikit lupa nama beliau-  saat menjadi salah satu narasumber di acara Chatting dengan YM, jum’at 10 Agustus 2012. Sangat mengharukan dan super inspiratif.... KERENnnnnnnnn beut deh hehehe...;D

Ustad Jamal ini, beliau sangat menyayangi dan mengidolakan orangtuanya..
Dulu beliau hidup di tengah keluarga yang bisa dikatakan sangat sederhana. Hidupnya cukup susah, dan penuh lika-liku. Berkat dorongan dan didikan dari kedua orangtuanya yang sungguh sangat bijaksana, sampai akhirnya ia menjadi orang yang sukses dan dapat membahagiakan kedua orangtuanya.

Dan salah satu kebahagiaan terbesarnya adalah saat ia bisa menaikkan Haji kedua orangtuanya. Perjuangan keras ia lakukan demi mewujudkan keinginannya menaikkan haji orangtuanya tersebut.

Pada awalnya ia hanya ingin menikkan Haji sang Ayah terlebih dahulu, yang telah mengajarkannya banyak ilmu kehidupan. Beberapa waktu terus berupaya mengumpulkan uang ongkos haji Ayahnya itu, dan saat uang telah mencukupi, sang ayah dengan bijaksananya berkata,
“Lha kamu sendiri sudah pergi Haji belum mal??
“Belum Pak...”
“Ya sudah, kamu saja belum naik haji kok, masak bapak suruh naik Haji. Bapak gak mau kalau kamu belum naik haji...”

Akhirnya iapun naik haji terlebih dahulu, menjalankan apa yang diminta oleh sang Ayah. Dan setelah ia naik haji, ia kembali mengumpulkan uang untuk ongkos haji ayahnya, dan lagi-lagi setelah uang terkumpul, ia kembali berbicara dengan sanga ayah, tapi jawaban sang ayah kembali mengejutkan dirinya...
“Jamal, bapak gak mau kalau berangkat haji sendirian. Bapak maunya sama Ibu sekalian...”

Hehehe... permintaan sang ayah itu, membuatnya harus mengumpulkan uang lagi untuk mencukupi biaya haji ayah sekaligus ibunya. Dan akhirnya setelah beberapa waktu lamanya menanti, waktu itupun tiba juga. Ayah dan ibunya telah menyempurnakan rukun islam ke-5. 

Tepat ketika ia menyambut kepulangan kedua orangtuanya dari ibadah Haji. Dan tepat ketika sang ayah turun dari bus, beliau langsung memeluknya erat,
            “Jamallllll..... -dengan titik air mata haru dan getaran kebahagiaan- bapak senang sekali nak, bapak sudah naik haji. Bapak telah siap jika nyawa bapak dicabut saat ini juga. Bapak sudah siap !!!!!!...” sambil memeluk erat.

Peristiwa itu. Haru birunya saat itu begitu membekas dalam benak usd. Jamal dan menjadi kenangan tak terlupakan. Ia ikut bahagia melihat kedua orangtuanya bahagia, karena merekalah yang mengantarkannya hingga titik keberhasilannya saat itu.
SEGALA HAL ADALAH PELAJARAN BERHARGA
Teringat masa-masa sulitnya dahulu saat ia tidak punya apa-apa. Orangtunya lah yang mampu membangkitkan keterpurukan dan keterputusasaannya. Dulu-ketika mereka masih dalam kondiri susah- suatu hari saat ia sedang memancing...
Bapak : Sedang mancing Mal?
Jamal : Iya Pak....
Bapak : bapak mau cerita, kamu mau mendengarkan cerita bapak, mal?
Jamal : Iya mau pak.....
Bapak : Kamu tahu bagaimana mutiara terbentuk??
Jamal : tidak tahu pak...
Bapak : dulu, kerang itu hanya bisa buka tutup... buka tutup... buka tutup... pasirnya masuk. Kerangnya itu menangis.... “Maa.... sakit...sakit...ini pasirnya masuk, sakit!!!”  - “Tenaglah nak, sakitmu itu akan hilang dengan air matamu” Dan akhirnya airmatanya pun sedikit demi sedikit membungkus pasir-pasir itu dan sampai berubahlah menjadi mutiara...
Oleh orang-orang kerang-kerang itu dipisahkan. Kerang yang berlumut dan kerang yang berpasir. Yang berlumut mungkin hanya akan terjual dengan harga 12ribuan dan yang berpasir jauh berkali-kali lipat lebih tinggi harga jualnya.
Yaa... begitulah hidup kita, mal. Hidup memang sebuah pilihan, kamu mau pilih yang mana. Jadi kerang berlumut atau kerang berpasir. Mau jadi orang kaya atau selamanya jadi orang miskin ??? kalau mau jadi orang kaya, maka kamu harus kuat menghadapi segala rintangan dan cobaan....

Jamal : iya pak....

Ada lagi, suatu ketika saat ia –Usd Jamal- sedang membantu ayahnya menanam jagung, sang Ayah pun tak luput memberi ilmu kehidupan yang berharga,
Jamal : Pak...pak!!! kenapa jagungnya ditutup tanah seperti itu, kan kasihan pak, berat!!!!
Bapak : Mal, kalau tidak ditutup nanti jagungnyab dimakan burung. Kalau ditutup tanah, meskipun berat dia akan bisa tumbuh ke atas. Seperti hidup kita, supaya bisa tumbuh kita harus ditempa dengan berbagai masalah.
Ketika sudah tumbuh, ia perlu disiram dengan air. Seperti kita, ketika telah tumbuh, kita perl ilmu-ilmu agar dapat terus berkembang dengan baik.
Setelah tumbuh dengan baik, maka tanamanya nanti perlu dipupuk, karena kita orang miskin, kita tidak mampu membeli pupuk maka kita gunakan pupuk kandang yang bauuu..... bauu mal, bau!!! Tapi itu membuatnya subur.... ketika kita telah dapat berkembang dengan baik supaya lebih baik perlu pengalaman-pengalaman yang meskipun itu tidak mengenakkan bagi kita namun itu baik bagi kita.
Selanjutnya ketika telah dapat tumbuh besar dan semakin tinggi, tanaman akan digerogoti diserang berbagai serangga dan hama. Seperti manusia, ketika telah tinggi semakin banyak cobaan yang menghadang.
 
Subhanallah.... betapa berharganya hidup ini, segalanya adalah pelajaran berharga. Dari manapun dan dari siapapun kita dapat mengambil pelajaran.
Sungguh tak seharusnya hidup kita hanya dipenuhi dengan mengelu...dan mengeluh, karena sungguh tak selayaknya kita mengelum dan berkeluh kesah dari rahmat Allah. Dan untuk kedua orangtua yang tak luput dari pelajaran berharga bagi hidup kita, sosok yang menginspirasi dan sekaligus motivator handal untuk kita,

Sungguh, airmata haru mendesak ingin keluar saat saya menulis kisah ini. Alhamdulillah-segala puji hanya bagi Allah- yang telah mengaruniakan kita orangtua-orangtua yang begitu hebat dan superrrrrrr sekali :-)
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS.Ar-Rahmaan:13)


0 komentar:

Posting Komentar