Pages

Labels

Test Footer 2

Senin, 06 Agustus 2012

AIR SUSU SURGA


AIR SUSU SURGA

            Selama bulan Ramadhan ini banyak sekali tayangan televisi yang menyajikan siraman rohani, hampir Semuanya bertemakan religi... bahkan tayangan yang gak religipun dibuat sok religi, padahal isinya tak sepenuhnya menggambarkan ajaran Islam yang sebenarnya/seutuhnya. Yaa... aji mumpung gitu, mumpung moment Ramadhan, hohoho. Di tengah-tengah membludaknya tayangan bertemakan religi itu, ada salah satu tayangan favoritku yang biasa aku tonton setelah menjalankan sholat tarawih dan tadarus.

            Ya, “Chatting bareng YM”... acara yang ditayangkan di antv ini biasa mulai pkl 21.00, acara dengan konsep bincang-bincang ini, sangat menarik untuk diikuti. Acara yang dipandu oleh Ustd.Yusuf Mansyur ini menyajikan perbincangan dengan tema-tema yang sangat memotivasi, ditambah dengan kehadiran narasumber-narasumber yang luar biasa Subhanallah...

            Salah satu episode yang begitu berkesan adalah tayangan pada hari Rabu, 01 Agustus 2012 saat temanya  “Keajaiban Doa dengan Mengingat Allah”. Dalam episode itu, ada 2 narasumber yang punya pengalaman yang menakjubkan dengan keajaiban doa. Salah satu narasumbernya adalah Ibu Masitoh (Mendengar namanya jadi teringat sosok wanita di jamannya Fir’aun, yang rela dimasukkan bersama sang buah hati ke dalam kuali berisi minyak mendidih, demi tetap mempertahankan Tauhidnya kepada Allah). Ibu Masitoh ini punya pengalaman yang luar biasa, yang membuat sesiapa yang mendengar kisahnya tak henti mengucap takbir. Kisahnya kurang lebih seperti ini,

“Beberapa tahun yang lalu, ibu masitoh ini melahirkan anak keduanya melalui operasi sesar. Beberapa saat setelah sang anak lahir, tapi ia tak kunjung dipertemukan dengan sang anak. Ia bertanya pada perawat dan anggota keluarganya yang ada di sekitarnya

“Dimana anak saya, tolong bawakan ke sini, saya ingin menyusuinya. Dimana anak saya??”

Orang di sekitarnya kebinggungan harus menjawab apa, karena pada kenyataannya sang anak sedang berada di rumah sakit lain. Sang anak terlahir dengan suatu kelainan sehingga tubuhnya berwarna biru. Serapat-rapatnya orang-orang di sekitarnya menutupi, akhirnya iapun tahu. Ibu Masitohpun dibawa dengan ambulan untuk menemui sang anak. Di sana ia begitu terkejut ketika melihat kondisi anaknya yang begitu memprihatinkan. Sang bayi bertahan hidup dengan 100% bergantung pada udara ventilator yang dipasang pada hidungnya, bagian tangan dan kakinya tampak bekas operasi. Betapa miris hati beliau melihat kondisi sang buah hati yang baru saja lahir harus mengalami hal seperti itu.

Saat itu beliau hanya bisa menangis, “Ya Allah, bagaimana ini”. Hatinya begitu hancur lebur, tapi suatu saat tiba-tiba keyakinan menancap kuat dalam benaknya “Yang membuat hidup dan mengambil hidup seseorang itukan Allah. Harusnya semua dikembalikan hanya pada Allah semata”

Keyakinan itu membuatnya begitu ikhlas menerima semua itu. Beliau hanya bisa terus-terusan berdoa kepada Allah. Dan kepasrahannya itu, disaat keluarganya (ayah ibu Masitoh) telah menyiapkan liang lahat untuk pemakaman sang anak –Karena melihat kondisinya yang sudah tidak memungkinkan untuk bertahan hidup-

Sampai suatu hari perawat menegur beliau,
“Buk, besok lagi kalau mau memberi susu ke anak ibu jangan jam 12 malam.”

Ibu Masitoh terheran dengan apa yang dibicarakan sang perawat, dan ia hanya terdiam sambil terus mendengarkan cerita dari perawat,

“kemarin malam jam 12 malam, ada seorang wanita muda, usianya sekitar 15/16 tahun, membawa 1botol susu. Dia meminta agar susu itu diberikan pada anaknya ibu Masitoh, secepatnya juga.” 

Dengan terbata-bata perawat itupun memberikan susu itu pada anak ibu Masitoh malam itu juga.
Mendengar cerita perawat itu, ibu masitoh begitu terheran tak percaya, bagaimana mungkin ia memberikan ASI itu, padahal ASInya saat itu sama sekali tidak bisa keluar.

Dan Subhanallah-nya lagi beberapa minggu setelah peristiwa itu, kondisi bayinya berangsur membaik. Dan akhirnya sampai sekarang sang anak  yang diberi nama SHOLEHA itu, tumbuh besar dan sehat layaknya anak lainnya.

Subhanallah.... tak henti-hentinya syukur dipanjatkan kehadirat Allah yang telah mengutus Malaikat-Nya mengantarkan susu untuk anak ibu Masitoh.

Yaa... air susu dari surga begitu ustd Yusuf Mansyur menyebutnya, karena tanpa kita sadari Allah menutupi pandangan kita dari melihat malaikat-malaikat utusan Allah yang sengaja diturunkannya untuk memberikan keajaiban-keajaiban dari setiap doa yang hambanya minta.
Dan intinya hanyalah selalu bergantung kepada Allah semata. Semua hanya kepada Allah Tuhan Yang Esa.  

“Hanya kepada-Nya lah kita memohon, hanya kepada-Nya lah kita bergantung dan berserah diri atas apa yang telah kita usahakan”

0 komentar:

Posting Komentar