AIR SUSU SURGA
Selama bulan
Ramadhan ini banyak sekali tayangan televisi yang menyajikan siraman rohani,
hampir Semuanya bertemakan religi... bahkan tayangan yang gak religipun dibuat sok religi, padahal isinya tak
sepenuhnya menggambarkan ajaran Islam yang sebenarnya/seutuhnya. Yaa... aji
mumpung gitu, mumpung moment Ramadhan, hohoho. Di tengah-tengah membludaknya
tayangan bertemakan religi itu, ada salah satu tayangan favoritku yang biasa
aku tonton setelah menjalankan sholat tarawih dan tadarus.
Ya, “Chatting bareng YM”... acara yang
ditayangkan di antv ini biasa mulai pkl 21.00, acara dengan konsep
bincang-bincang ini, sangat menarik untuk diikuti. Acara yang dipandu oleh
Ustd.Yusuf Mansyur ini menyajikan perbincangan dengan tema-tema yang sangat memotivasi,
ditambah dengan kehadiran narasumber-narasumber yang luar biasa Subhanallah...
Salah satu episode
yang begitu berkesan adalah tayangan pada hari Rabu, 01 Agustus 2012 saat
temanya “Keajaiban Doa dengan Mengingat
Allah”. Dalam episode itu, ada 2 narasumber yang punya pengalaman yang
menakjubkan dengan keajaiban doa. Salah satu narasumbernya adalah Ibu Masitoh (Mendengar namanya jadi teringat sosok
wanita di jamannya Fir’aun, yang rela dimasukkan bersama sang buah hati ke
dalam kuali berisi minyak mendidih, demi tetap mempertahankan Tauhidnya kepada
Allah). Ibu Masitoh ini punya pengalaman yang luar biasa, yang membuat
sesiapa yang mendengar kisahnya tak henti mengucap takbir. Kisahnya kurang lebih
seperti ini,
“Beberapa tahun yang lalu, ibu masitoh ini melahirkan anak keduanya
melalui operasi sesar. Beberapa saat setelah sang anak lahir, tapi ia tak
kunjung dipertemukan dengan sang anak. Ia bertanya pada perawat dan anggota
keluarganya yang ada di sekitarnya
“Dimana anak saya, tolong bawakan ke sini, saya ingin menyusuinya.
Dimana anak saya??”
Orang di sekitarnya kebinggungan harus menjawab apa, karena pada
kenyataannya sang anak sedang berada di rumah sakit lain. Sang anak terlahir
dengan suatu kelainan sehingga tubuhnya berwarna biru. Serapat-rapatnya
orang-orang di sekitarnya menutupi, akhirnya iapun tahu. Ibu Masitohpun dibawa
dengan ambulan untuk menemui sang anak. Di sana ia begitu terkejut ketika
melihat kondisi anaknya yang begitu memprihatinkan. Sang bayi bertahan hidup
dengan 100% bergantung pada udara ventilator yang dipasang pada hidungnya,
bagian tangan dan kakinya tampak bekas operasi. Betapa miris hati beliau
melihat kondisi sang buah hati yang baru saja lahir harus mengalami hal seperti
itu.
Saat itu beliau hanya bisa menangis, “Ya Allah, bagaimana ini”.
Hatinya begitu hancur lebur, tapi suatu saat tiba-tiba keyakinan menancap kuat
dalam benaknya “Yang membuat hidup dan mengambil hidup seseorang itukan Allah.
Harusnya semua dikembalikan hanya pada Allah semata”
Keyakinan itu membuatnya begitu ikhlas menerima semua itu. Beliau
hanya bisa terus-terusan berdoa kepada Allah. Dan kepasrahannya itu, disaat
keluarganya (ayah ibu Masitoh) telah menyiapkan liang lahat untuk pemakaman
sang anak –Karena melihat kondisinya yang sudah tidak memungkinkan untuk
bertahan hidup-
Sampai suatu hari perawat menegur beliau,
“Buk, besok lagi kalau mau memberi susu ke anak ibu jangan jam 12
malam.”
Ibu Masitoh terheran dengan apa yang dibicarakan sang perawat, dan
ia hanya terdiam sambil terus mendengarkan cerita dari perawat,
“kemarin malam jam 12 malam, ada seorang wanita muda, usianya
sekitar 15/16 tahun, membawa 1botol susu. Dia meminta agar susu itu diberikan
pada anaknya ibu Masitoh, secepatnya juga.”
Dengan terbata-bata perawat itupun
memberikan susu itu pada anak ibu Masitoh malam itu juga.
Mendengar cerita perawat itu, ibu masitoh begitu terheran tak
percaya, bagaimana mungkin ia memberikan ASI itu, padahal ASInya saat itu sama
sekali tidak bisa keluar.
Dan Subhanallah-nya lagi beberapa minggu setelah peristiwa itu,
kondisi bayinya berangsur membaik. Dan akhirnya sampai sekarang sang anak yang diberi nama SHOLEHA itu, tumbuh besar dan sehat layaknya anak lainnya.
Subhanallah.... tak henti-hentinya syukur dipanjatkan kehadirat
Allah yang telah mengutus Malaikat-Nya mengantarkan susu untuk anak ibu
Masitoh.
Yaa... air susu dari surga begitu ustd Yusuf Mansyur menyebutnya,
karena tanpa kita sadari Allah menutupi pandangan kita dari melihat
malaikat-malaikat utusan Allah yang sengaja diturunkannya untuk memberikan
keajaiban-keajaiban dari setiap doa yang hambanya minta.
Dan intinya hanyalah selalu bergantung kepada Allah semata. Semua
hanya kepada Allah Tuhan Yang Esa.
“Hanya
kepada-Nya lah kita memohon, hanya kepada-Nya lah kita bergantung dan berserah
diri atas apa yang telah kita usahakan”
0 komentar:
Posting Komentar