Pages

Labels

Test Footer 2

Senin, 30 Juli 2012

4 HARI PENUH HIKMAH


4 HARI PENUH HIKMAH

          Kembali Aku dengan segala keanehan dan keunikan yang aku miliki. Bukan Aku jika tak pernah mencoba hal-hal baru, bukan aku jika hanya bertahan di satu titik, bukan aku juga jika tak berani menciptakan sejarah baru dalam lembar perjalanan hidupku. Hehehehe lebay,,,;-)

          Ya... memang itulah aku, selalu ingin mencoba hal-hal baru. Tepatnya selama masa libur perkuliahan yang lumayan panjang ini. Aku terus berpikir harus melakukan hal apa, terbesit dalam anganku untuk kerja sambilan untuk mengisi waktu liburan. Dan ternyata tak butuh waktu lama untuk mewujudkan keinginanku itu. Setelah beberapa hari mengutarakan keinginanku itu kepada ibuku, beberapa hari kemudian ibuku pulang ke rumah dengan kabar untukku,

          “Nduk, mau enggak kerja di ABC (nama samaran sebuah Toserba di dekat rumahku), kata mbk Destin di sana lagi butuh karyawan baru. Kalau mau nanti ibu bilangin ke mbk Destin biar dimintain izin ke bosnya.”
          “emmmmm..... jaga toko buk??” sejenak aku bergumam sambil tersenyum.
          “itu katanya 2 shift. Shift pagi dari jam 7-jam 2 siang, shift siangnya jam 2- jam 9 malam,” jelas ibuku menambahkan.
          “hehehe.... iya deh buk mauuuu,” tersenyum seneng.
          “yaudah, kalau beneran mau nanti ibu bilangin ke mbk Destin..”

Aku tak berpikir panjang tentang tawaran dari ibu tadi, karena dari beberapa waktu yang lalu aku berpikir paling kalau mau kerja sambilan, paling memungkinkan jadi penjaga toko, atau penjaga warnet atau justru pegawai di loundryan. Eh benar.... tawaran yang datang ternyata jadi pejaga toko, yaaa tanpa berpikir panjang aku mengiyakan tawaran itu.
Hari selanjutnya, pagi banget sekitar pk 06.00 mbk Destin datang ke rumah. Dia meminta no HP ku untuk dikasihkan ke bosnya, katanya kemungkinan buat menghubungi aku supaya datang ke toko.

          “Bapak minta nomer kamu, paling nanti terus dihubungi, dan kemungkinan nanti siang langsung disuruh masuk kerja, mau kan kalau nanti disuruh masuk?? ...”
          “Oo...ya mbk, gak papa... insya Allah nanti bisa,”
Seharian itu, aku mengurungan niatku untuk pergi keluar rumah -tadinya sih mau ada syuro di kampus-. Aku hanya di rumah, menunggu kalau ada telphon masuk, siapa tahu beneran hari itu dipanggil kerja, hehehe... dan ternyata emmmm.... tak ada telphon masuk, bahkan sms pun tak ada,L

Akhirnya, karena merasa bersalah karena tidak menghadiri syuro pagi hari tadi, aku memutuskan untuk menghadiri syuro yang sore harinya. Setelah pulang dari syuro di kampus, tepat setelah adzan Magrib. Karena aku sedang ada uzur -tidak sholat- aku memutuskan untuk datang langsung ke toko ABC. Di sana aku bertemu langsung dengan bapak pemiliknya. Setelah mengutarakan maksud dan tujuanku, akhirnya aku memperoleh kepastian bahwa besok pagi aku langsung bisa masuk kerja.
          “ciyeeee.... kerja lagi ni....”

HAR I ke 1: (Tepat sehari sebelum puasa Ramadhan)
Dengan penuh semangat memulai hari pertama kerja. Tentunya masih binggung dengan apa yang harus dikerjakan, namanya juga hari pertama. Tapi dengan bantuan dan arahan dari mbk Destin yang memang sudah lumayan lama kerja disana, sedikit demi sedikit aku mulai mengerti, tapi tetap belum bisa optimal.
-       Aku belum hafal letak barang-barang dagangannya, jadi kalau ada pembeli datang mencari ini itu, aku masih kebinggungan dan harus tanya dulu.

HARI ke 2: (Hari pertama di bulan Ramadhan 1433H)
Masih dengan semangat yang cukup sama degan yang kemarin. Sudah mulai hafal letak barang-barang dagangan. Sudah mulai mengerti cara kerjanya. Sudah mulai ada teguran –tapi aku maklum sih... namanya juga anak baru, harus diingatkan / diarahkan-
Karena aku masih dalam uzur-tidak sholat+gak puasa- aku belum merasakan suatu hal yang mengganjal. Untungnya lagi aku masuk shift pagi, jadi pulang jam 15.30. nah... itu hal pertama yang mengganjal bagiku, dulu katanya shift pagi itu pulang jam 2 siang tapi kok ternyata jam setengah empat.... emmm why??? Tapi aku masih bisa terima, karena paling tidak aku masih bisa punya waktu untuk membersamai adik-adik TPA.

Hari ke 3: (Hari kedua di bulan Ramadhan 1433H)
Hari ketiga bekerja disana, aku masuk shift siang. Masuk jam 2 siang, suasana berbeda dari dua hari sebelumnya. Meski belum bisa menjalankan ibadah puasa saat itu, aku sudah merasakan ketidak nyamanan
-       - Aku tidak bisa ke TPA untuk membersamai adik-adik
-       - Aku melewati agenda di kampus, padahal aku jadi PJ acara, meski sempat aku atasi dengan tetap melaksanakan tanggung jawabku lewat email, tapi tetap aja merasa bersalah.... afwan semua :-(

Sepulang dari kerja malam itu juga, aku bilang ke ibukku,
          “Buk, aku pengen udahan aja...”
          “Lha...kenapa nduk??”
          “----------------------------------------------------“ dengan penjelasan yang tidak panjang lebar, karena kalau sedang tak mood aku memang tak suka berbicara panjang lebar, tapi ibukku sudah bisa menangkap maksud dari alasanku.
          “ Kok yaa kemarin gak dipikir-pikir dulu, yang minta buat kerja kamu sendiri kan? Kalau baru tiga hari berhenti, gak enak sama mbk Destin yang udah mintain izin. Udah gak papa, dibetahin sampai 1 bulan yaa...” ibu mencoba memberi arahan.
          “Hehehehe.... kamu tuh dari kecil gak pernah denger kata-kata keras,  bapak-ibu aja gak pernah gituin, pantes aja kaget....” ibu tersenyum meledekku.

Hari ke-4 : (Hari ketiga di bulan Ramadhan 1433H)
Semangat sudah begitu menurun derastis dibanding dari hari pertama itu. Hari ini aku masih masuk shift siang. Dan hari ini adalah hari pertamaku bisa menjalankan ibadah puasa setelah dua hari sebelumnya tidak bisa.
Di hari ke-4 ini, aku sudah belajar banyak hal tentang bagaimana melakukan proses pelayanan kepada pembeli,
-       - Belajar menimbang dengan timbangan elektronik
-    - Belajar meyiapkan pesanan rokok –padahal sebelumnya aku benar-benar buta tentang rokok, baik merek-mereknya sampai ukuran2nya dan bungkus2nya-
-      -  Belajar menata barang dagangan yang benar
-      -  Belajar menyetok ulang barang dagangan
-       - Belajar menggulung kertas yang benar, tadinya aku kira dilipat aja gak papa
-       - Belajar melayani pembeli dengan baik
-       - Belajar menghafal letak barang dagangan
-       - Dbl (dan masih banyak lagi.....)

Selain sudah belajar banyak hal, di hari keempat ini aku semakin merasakan ketidak nyamananku. Benar-benar tidak nyaman lagi !!!!!!
-      -  Tidak bisa ke TPA
-    -   Tidak bisa ikut jamaah sholat Tarawih, padahal si Bosnya aja pada berangkat ke masjid loh... (meskipun masih bisa diatasi dengan sholat tarawih sendiri di rumah, tapi tetap saja aku tidak nyaman)
-  - Tidak bisa banyak tilawah (duduk aja gak boleh, apalagi sampai nyambi baca al-quran....mana bisa...!!!!!)
-       - Tidak bisa melaksanakan amanah di kampus (sudah satu kali bolos)
-       Untuk beberapa waktu yang akan datang ada amanah di SMA, yang kalau aku pikir-pikir, aku gak bisa membagi waktunya dengan pekerjaan ini.
-    - Tidak bisa optimal ibadah di bulan Ramadhan, padahal aku tak pernah tahu apa Ramadhan berikutnya aku masih diberi kesempatan untuk bisa menjalankan ibadah ini.

Karena beberapa pertimbangan yang mengganjal di hati, akhirnya malam sepulang kerja aku sholat Istiqarah. Dan alhasil pagi harinya aku memutuskan untuk benar-benar berhenti.
          “Buk... aku benar-benar mau berhenti aja, aku gak bisa membagi waktunya dengan amanah2 yang harus aku jalankan. Apalagi ini bulan Ramadhan, aku gak rela jika hanya aku isi dengan begitu aja. Biarlah aku gak banyak uang, asal bisa berdekat-dekatan dengan Allah....”
“Ya... udah terserah kamu, tapi kamu harus pamitan dan minta maaf sama mbk Destin yaa...” 
Semuanya benar-benar aku niatkan untuk Allah. Semoga Allah meridhoi keputusanku itu....
Dan terbukti, beberapa hari setelah itu, aku merasa nyaman menjalani aktifitasku yang sekarang. Yaaa.... inilah yang aku mau, dan menurutku yang itu bukan aku bangetttt.
          “Anggap saja 4 hari kemarin aku ikut kursus jadi penjual, hehehe....” aku becanda sama ibukku.
          “Yaw udah nduk, besok malah bisa buka toko sendiri. Bukan jadi pelayannya tapi jadi yang punya toko...hehehehe...” ibuku bercanda.

Hehehe...tapi setidaknya itu telah menjadi pengalaman berharga dan tak terlupakan. Hal itu telah menggoreskan warna lain dalam catatan sejarah perjalanan hidupku dan hal itu mungkin tidak aku rasakan berbeda jika aku hanya berdiam. Yaa,....intinya teruslah mencoba, dan tetap prioritaskan ALLAH dalam segala aktifitas kita. Terimakasih ya Rabb yang telah memberi 4 Hari itu menjadi penuh hikmah dan penuh makna,..

Teruslah belajar dan jangan pernah berputus asa dari Rahmat-Nya ;-) 


  

0 komentar:

Posting Komentar