Pages

Labels

Test Footer 2

Jumat, 04 Mei 2012

Ada Pertemuan Pasti Ada Perpisahan


Ada Pertemuan Pasti Ada Perpisahan

03 mei 2012,
Sebenarnya aku sangat takut dengan pertemuan, meskipun disaat-saat pertama, aku akan merasa sangat bahagia. Kenapa?? Tak lain karena aku yakin, suatu saat aku pasti akan menjumpai perpisahan. Dan itu sangat menyakitkan bagiku. Hanya butuh beberapa saat untuk bisa merasakan nyaman bersama dengannya, tapi ketika berpisah, aku butuh berhari-hari bahkan berbulan-bulan untuk menata hatiku kembali. Mencoba membiasakan diri tanpa hadirnya, walau sekejab saja. Sakit...sakit sekali rasanya saat harus berpisah dengan orang yang sudah begitu dekat dengan kita, sudah seperti saudara sendiri. Bahkan ketika ia sakit, maka ikut sakit pula diri ini. Ya...entah kenapa, hati ini mudah sekali menyayangi tapi sulit sekali melupakan.

Aku sadar begitulah hidup. Seiring perjalanan hidup, kita akan banyak menemui orang-orang baru dan akan sering pula berpisah dengan orang-orang lama yang sudah begitu dekat dengan kita. Ya....waktu terus berputar. Aku harus bisa belajar menyikapi hal tersebut. Intinya aku harus berlatih menjadi orang yang lebih DEWASA.

Tadi malam, merupakan pertemuan terakhirku dengan adikku, Muhammad Akhdan. Ya dia adalah siswa privatku yang pertama. Setelah beberapa bulan ini, selama 24 kali pertemuan mendampinginya belajar Matematika. Aku harus mengucapkan kata perpisahan dengannya dan juga dengan keluarganya yang juga sudah begitu dekat denganku.
          “besok kalau ngerjai soal yang serius, jangan main-main....” ucapku sok             bijaksana, layaknya orangtua yang menasihati anaknya.
          “Hadeh..... apa-apaan ini....” balasnya dengan tampangnya yang selalu cenge-ngesan, seperti gak serius.
          “Hehehe....beneran ni, dengarkan kata-kata mba yang terakhir. Besok udah gak ketemu lagi loh....”

Ya..begitulah aku yang coba meledeknya. Kami memang sudah biasa bercanda satu sama lain. Tapi meskipun bercanda, dalam celotehanku, ada titik-titik embun di ujung mataku. Hmmmm.... Biasa aku memang selalu begitu.
          “Jangan nangis ya, kalau udah gak ketemu aku lagi hehehe...” aku terus meledeknya.

Sepintas aku melihat raut wajahnya menampakkan rasa tak ingin berpisah juga denganku, meskipun wajahnya melempar senyum, tapi ekspresi kehilangan itu tampak dari matanya.
          “Yaa....sampai ketemu lagi di SMP!!” ucapnya, mencoba mengalihkan perasaannya.
          “yeee... emangnya aku mau ke SMP mu apa, hehehe...”
Aku memang dijanjikan untuk menemaninya belajar lagi saat dia besok SMP. Ya Insya Allah, jika masih ada kesempatan semoga kita dipertemukan lagi ya dek....^___^
“dek...tuliskan harapanmu disini...” kataku memintanya.
 
Amiin... mba doakan smoga apa yang kamu harapkan bisa jadi kenyataan. Besok kalau ketemu lagi, mba tagih janjimu... matematika harus 10 ya....^_-
Amiin, dan yang terpenting, sesulit dan semudah apapun soalnya.... jangan nyontek ya !!!!!!  Ingat luruskan niatmu ya dek....
          “Ganbatte kudasai, smoga sukses ujiannya....” ucapku mengakhiri pertemuan malam itu.
                                                                       ### 

          “Buk, pamit dulu... dan mohon maaf kalau selama mengajar disini, ada yang kurang berkenan di hati ibu...”
          “iya mba... trimakasih banyak. Sama-sama, kami juga minta maaf. Besok kalau Akhdan SMP, mohon bantuanya lagi ya mba.... nomernya mba udah saya simpan kok. Besok kalau butuh lagi, saya hubungi ya...” begitu Mamanya memberi pesan terakhir untukku.

Dijalan, yang sudah tampak sepi karena sudah larut, aku terus merenung. Ada perasaan bahagia, sekaligus perasaan sedih. Bahagia karena melihat Akhdan telah banyak kemajuan, meskipun sepenuhnya itu bukan karena aku, tapi karena usahanya sendiri, tapi sungguh aku bahagia melihat kemajuannya.... Smangattttttt dek, kamu pasti bisa. 
Dan aku merasa sedih karena harus berpisah dengan kalian, keluarga yang sudah begitu dekat denganku. Tempatku singgah dari padatnya aktivitas kampus, sebelum terlelap nyenyak di pangkuan orangtua, yang setia menunggu di rumah.....

Alhamdulillah, aku tutup lembaran ini, dan aku buka lembaran baru yang masih kosong. Aku bersiap untuk mencoretkan tinta emas kembali..... smoga dilembar berikutnya, aku bisa lebih bermanfaat bagi banyak orang.... Amiin ;-)
 

0 komentar:

Posting Komentar