SMS-mu
HARIMAU-mu
Sms, ??? ada apa dengan sms..
Tentu setiap dari kita pasti sudah mengenal
yang namanya sms... ya iyalah, sejak hp marak beredar di kalangan kita, sejak
saat itulah berkomunikasi lewat sms mulai marak berkembang juga.
Komunikasi menjadi begitu mudah dan simpel
lewat sms, hmmm apalagi ketika para provider layanan komunikasi mulai
berlomba-lomba menarik masa dengan memberi bonus-bonus yang super. Alhasil
biaya sms pun menjadi begitu murahhhhh banget -itu bagi orang-orang yg merasa mampu aja sih, tapi bagiku yang uang
saja masih meminta ke ortu, itu masih mahal kok...-
Bahkan saat ini sms sudah begitu menadi candu di kalangan masyarakat, apalagi anak muda. Setiap detik tak lepas tangannya dari memegang Hp, walau sekejappun. Sekedar mengirim sms sepele untuk teman-teman atau apa sajalah, sampai teman seribu di sisi bagaikan patung hiasan yang menemani duduk. Terkadang juga tersenyum-senyum ketika membaca pesan yang masuk, tapi justru memasang muka asam ketika memandang seseorang yang lewat depan mata kita.
Kalau kata iklan, ‘hadirmu mengalihkan duniaku’, mungkin itu sangat tepat kita
tujukan untuk Hp. Ya..ya..ya.. kita tidak boleh menyalahkan Hp begitu saja,
karena tak dipungkiri kita banyak terbantu dengan adanya. Hanya saja mungkin
kita yang kurang pandai dalam mengontrol penggunaan dan pemanfaatannya,
sehingga ada sisi sisi negatif yang timbul dengannya.
Seperti pengalaman yang pernah aku alami ini.
Pengalaman yang membuatku sedikit berhati-hati dengan yang namanya SMS, bahkan
sangat hati-hati... Membuatku tak begitu berselera dengan sms meskipun bonus
bejibun banyaknya, kecuali sms yang memang begitu penting dan sangat perlu demi
kemaslahatan dan hajat orang banyak maka aku harus tetap ber-jibaku dengan sms.
Itu semua yang aku pikirkan, bukan yang lain. Terlepas dari pikiranku dan bagaimana orang lain memikirkan tentang sms dariku. Jujur aku sama sekali tidak berniat untuk menggurui melalui sms-sms itu, atau bahkan merasa sok pinter atau sok bisa. Apalagi menjadi sok paling sempurna / baik dengan smsku. Sungguh,,..sungguh dan sungguh sama sekali tak ada niat seperti itu.
Awalnya aku merasa baik-baik saja dengan kegemaranku mengirim sms/ kata-kata ke teman-teman... sampai suatu ketika aku merasa -bukannya Suudzan loh...- bahwa ada beberapa orang yang menganggap bahwa aku mengguruinya lewat sms ku itu. Astaqfirulah...-sungguh bukan itu maksudku, jika memang ada yang merasa begitu-. Kalau boleh jujur, justru sms-sms yang aku kirim itu adalah suatu pelajaran yang sudah mengena bagiku, yang sangat cocok untukku, makanya aku ingin membagi sms yang telah memberi pelajaran dan hikmah bagiku itu.
Kemudian,,, selanjutnya, aku memang orang yang sangat gemar dengan kata-kata, terkadang orang sms hanya satu kata saja tetapi aku membalasnya dengan berrrrrr...puluh-puluh kata, hmmm memang itu sudah menjadi ciri khas ku,-sms dengan kata-kata panjang-. Bagi orang yang tak suka bertele-tele mungkin akan -merasa idihhh apaan sih...-, tapi mau gimana lagi, itulah aku... “it’s me”. Bahkan aku selalu merasa lebih senang ketika smsku dibalas dengan jawaban panjang, meskipun sebenarnya intinya hanya sedikit, dari pada sms yang pendek. Entah kenapa, aku juga tak tahu, yang jelas aku suka dengan jawaban panjang.
Nah, dari kebiasaanku sms panjang itu, terkadang timbullah kesalah pahaman. Karena bahasa sms/tulisan kita tak selalu terbaca sesuai dengan maksud kita yang sebenarnya. Ada yang salah paham dengan kata-kata kita, maksudku “A” tapi mereka menangkapnya “B”. Begitulah... aku sadar, sepenuhnya aku salah karena tulisan itu...hmmmmm berat rasanya untuk menjelaskan, aku hanya membiarkan niat dan maksudku yang sebenarnya diketahui oleh Allah dan aku, jika memang orang lain sulit untuk mengerti... .
Ya... dan aku juga yakin maksudku yang sebenarnya juga akan dipahami setidaknya oleh setiap kata yang aku tulis.
Sekarang, aku menjadi seorang yang sedikit trauma dengan SMS. Kebiasaanku berubah derastis. Mungkin aku akan mengalihkan kegemaran itu dengan jalan lain, seperti menulis kisah ini. Meski tak bisa berbagi kata-kata sesering dulu dengan yang lain, tapi aku cukup bahagia hanya bergelut dengan kata-kataku sendiri.
“Ya Allah bantu aku agar mereka tak salah mengartikan kata-kataku... bantu mereka untuk memahami kata-kataku....”
Memang sedih rasanya dianggap begitu padahal sebenarnya tidak begitu. Semoga kata-kataku bisa menyampaikan pesan yang sebenarnya,
lewat angin yang berhembus...lewat air yang mengalir...lewat rintik hujan atau,lewat terik sinar mentari....ya terserahlah lewat mana,jika memang lewat SMS meruntuhkan semua kata-kata...
Semoga Allah mengampuniku jika terdapat
kesalahan dalam niat tulusku,
Dan pelajaran berharga yang ku dapatkan,
bahwa aku harus berhati-hati dalam setiap kata yang kutulis maupun yang ku
ucap, karena kita tak bisa mengira dalamnya hati seseorang.
Kembali Alah membuktikan cinta-Nya untukku,
Alhamdulillah_segala puji hanya bagi-Nya_ ;-)
#aku
yang kini sedikit takut dengan dunia SMS#
bagus..... Boleh kah ane post di blog LDK?? :D
BalasHapusWahh...hmm, silahkan,,
BalasHapusni hnya sbuah catatan prbdi lo...